Sukabumi Update

Perbedaan Jilbab dan Hijab untuk Menutup Aurat Wanita Muslim, Sudah Tahu?

Ilustrasi. Muslimah | Perbedaan Jilbab dan Hijab untuk Menutup Aurat Wanita Muslim (Sumber : Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Jilbab dan hijab adalah anjuran dalam Islam yang bertujuan untuk menutup aurat wanita. Anjuran menutup aurat bukan semata-mata perintah, melainkan cara Islam memuliakan wanita.

Jilbab dan hijab sering disebut ketika membahas pakaian sopan bagi perempuan muslim. Keduanya digunakan untuk menutupi kepala dan badan, namun ternyata jilbab dan hijab sangat berbeda satu sama lain.

Lantas, apa perbedaan jilbab dan hijab? Simak penjelasannya sebagaimana dikutip via Tempo.co!

Perbedaan Jilbab dan Hijab

Jilbab

Pakaian luar yang longgar dan panjang penuh yang dikenakan di atas pakaian untuk menutupi seluruh tubuh disebut sebagai "jilbab" jika digunakan dengan benar. Ini sering dipakai bersamaan dengan jilbab atau hijab dan biasanya terbuat dari kain tebal.

Baca Juga: 10 Penyebab Anak Sulit Diatur, Masalah Mental hingga Keluarga

Menurut The Content Authority, pakaian Islami yang disebut jilbab menutupi seluruh tubuh, kecuali tangan dan wajah.

Jilbab sering dikenakan pada pakaian sehari-hari dan biasanya terbuat dari bahan ringan dan bernapas seperti katun atau poliester. Karena menutupi lebih banyak bagian tubuh dibandingkan hijab, jilbab dianggap sebagai pilihan yang lebih konservatif.

Jilbab adalah istilah yang disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah, dalam surat al ahzab ayat 59 digunakan kata Jalaabib yang merupakan bentuk jamak dari Jilbab .

Jilbab adalah sejenis pakaian luar, mantel, atau jubah, menurut Lisan al-Arab, kamus utama bahasa Arab klasik. Berasal dari kata tajalbaba, yaitu kata kerja yang berarti berpakaian.

Seorang wanita menutupi seluruh tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan melilitkan jilbab di sekeliling pakaiannya. Itu sepenuhnya menyembunyikan tubuhnya.

Hijab

Perempuan muslim menggunakan hijab, yaitu kerudung kepala, untuk menyembunyikan telinga, leher, dan rambut mereka. Biasanya, hijab dikenakan di hadapan umum atau di dekat lelaki yang bukan anggota keluarga dan menjadi simbol kesopanan serta keyakinan agama.

Hijab ini hadir dalam beragam desain, warna, dan bahan, dan dapat dikenakan dengan berbagai gaya sesuai selera individu dan adat budaya.

Baca Juga: 10 Tips Bahagia Meski Sedang Capek Karena Tekanan dan Beban Hidup

Kata "hijab" sering digunakan untuk merujuk pada gaya berpakaian yang dikenakan oleh wanita muslim. Saat ini, hijab dipahami sebagai sehelai selendang yang digunakan untuk menutupi dada bagian atas dan kepala.

Dalil Penggunaan Hijab dan Jilbab

Dikutip dari NU.or.id, dalil tentang penggunaan hijab tertuang dalam surat Al-Ahzab ayat 53, yang artinya:

“...Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka...”

Ayat ini berkaitan dengan etika saat berinteraksi dengan istri-istri Nabi. Oleh karena itu, hijab yang disebutkan di sini mengacu pada pembatasan kontak langsung, bukan terkait pakaian.

Selain itu, penggunaan jilbab dalam Al-Quran disebutkan hanya sekali, yakni dalam surat Al-Ahzab ayat 59, dan dalam bentuk jamak, yaitu "jalabîb".

Artinya: “Wahai Nabi, katakanlah terhadap istri-istrimu, anak-anakmu, dan istri-istri orang-orang yang beriman (agar) mereka mengulurkan jalaabib mereka. Demikian itu, supaya mereka lebih mudah dikenal dan tidak disakiti. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Sumber: Tempo.co

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT