Sukabumi Update

Profil Try Sutrisno, Mantan Wapres RI yang Kini Sedang Sakit

Mantan Wakil Presiden Indonesia Try Sutrisno | Foto: YouTube/Sekretariat Presiden

SUKABUMIUPDATE.com - Jenderal Try Sutrisno merupakan mantan Wakil Presiden (Wapres) Indonesia keenam yang juga seorang purnawirawan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Try Sutrisno saat ini dikabarkan tengah terbaring di rumah sakit. Hal itu diketahui dari mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie yang baru saja menjenguk Try yang terbaring lemas di rumah sakit.

Dilansir dari Tempo.co, melalui cuitan di akun Twitternya, Jimly menyebutkan kondisi kesehatan Try sudah semakin sehat. Ia mengajak seluruh warga Indonesia untuk mendoakan agar Try segera sehat.

Baca Juga: Termasuk Gunung Padang Cianjur, 5 Tempat Wisata di Jabar Ini Kental dengan Kisah Legenda

Namun Jimly tak menjelaskan sakit apa yang membuat mantan Panglima ABRI tersebut terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit.

"Alhamdulillah Bapak Try Soetrisno di RS sudah semakin sehat. Banyak memberi petuah dengan sukacita bersama bu Try. Kita doakan beliau terus sehat, petuah-petuahnya untuk bangsa dan negara selalu dibutuhkan," tulis Jimly di akun Twitternya, dikutip tempo.co, Sabtu 17 Desember 2022.

Try sebelumnya sempat menjadi perbincangan usai pengakuannya tidak memiliki uang usai purna tugas di karier kemiliterannya.

Baca Juga: Heboh Selebgram Vita Bella Pernah Ditawari Jadi Pemain Film Dewasa Jepang, Kok Bisa?

Profil Try Sutrisno

Pria yang lahir di Surabaya pada 15 November 1932 ini lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya merupakan sopir ambulans dan ibunya adalah ibu rumah tangga.

Dilansir dari laman Pusat Penerangan TNI Try mengawali karir militernya ketika ia diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Setelah menempuh pendidikan di Atekad, Try berkesempatan turut dalam perang melawan Pemberontak PRRI pada 1957.

Selain itu Try turut terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat pada 1962 yang mengantarnya berkenalan dengan Soeharto. Saat itu, Soeharto ditunjuk oleh Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang ditempatkan di Sulawesi.

Baca Juga: Mudah Menular, Ini 6 Cara Mencegah Penularan Flu atau Influenza

Disarikan dari tni.mil.id, pada 1974 Try terpilih sebagai ajudan Presiden Soeharto yang membawa karier suami dari Tuti Sutiawati ini meroket. Pada 1978, Try diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana. Setahun kemudian, ia menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya.

Hanya berselang empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V / Jaya dan ditempatkan di Jakarta.

Agustus 1985 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat menjabat Wakasad mendampingi Kasad, Jenderal TNI Rudhini kala itu.

Baca Juga: Perjalanan Libur Natal dan Tahun Baru Pakai Mobil, Ini Tips Merawatnya

Baru sepuluh bulan menjabat sebagai Wakasad, pada Juni 1986 ia kemudian diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Rudhini.

Ia menduduki jabatan sebagai Kasad hanya sekitar satu setengah tahun karena pada awal 1988 ia dipromosikan menjadi Pangab menggantikan Jenderal TNI LB. Moerdani.

Mantan wakil presiden RI periode 1993 - 1998 ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh. Ia bukanlah seorang yang haus jabatan yang mau menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan yang diinginkannya.

Baca Juga: Lahir Bulan Desember, Profil Lengkap Pahlawan Jawa Barat Dewi Sartika

Pada tahun 1998 tugasnya sebagai Wapres berakhir, dan kemudian digantikan oleh BJ. Habibie pada Sidang Umum MPR 1998.

Kesederhanaan Try dalam kehidupan sehari-harinya memang patut dijadikan teladan. Try menceritakan dirinya justru menyicil rumah selama 15 tahun setelah dirinya pensiun dari jabatan Panglima ABRI. Hal itu disampaikan melalui wawancara di akun Youtube Irma Hutabarat - HORAS INANG.

Dijelaskan Try, ia memilih rumah dinas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk dibeli dengan cara dicicil. Saat itu sebagai mantan KSAD memang ia dipersilakan membeli rumah dinas KSAD.

Menurutnya, sikap "nerimo"-nya tersebut malah membawa berkah bagi dirinya hingga sekarang. Menurutnya ia tak perlu takut dengan KPK terkait asal usul rumahnya. "Saya nerimo, Tuhan akhirnya kasih. Saya bisa tidur nyenyak tanpa takut KPK. Kan didaftar semua asalnya," sebutnya.

Baca Juga: Hati-hati, STNK Mati 2 Tahun Bakal Diblokir, Simak Cara Mengantisipasinya

Try Sutrisno yang kini menjadi Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan ideologi Pancasila (BPIP) diketahui berkali-kali menyerahkan rumah dinas kepada prajurit-prajurit lainnya. Hal itu lantaran kesadarannya bahwa masih banyak tentara yang membutuhkan tempat tinggal.

Sumber: Tempo.co/Annisa Firdausi (SDA)

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT