SUKABUMIUPDATE.com - Abah Aos, Mursyid Thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya setelah Abah Anom memimpin langsung Peringatan Haul Abah Anom di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Minggu (7/1/2024) dengan Zikir dan Manaqib. Haol Abah Anom yang dipimpin oleh Abah Aos itu dihadiri oleh puluhan ribu jamaah dengan zikir Laa Ilaaha Illalloh yang menggema sejak pukul 02.00 WIB dini hari.
Suara zikir itu dilantunkan ribuan jamaah Thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah (TQN) Ma'had Suryalaya Sirnarasa. Menurut informasi di laman tqnppsuryalaya.com, Abah Aos telah membersamai Pangersa Abah Anom secara Dzohir selama 43 Tahun.
Abah Aos memiliki nama Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul namun akrab disapa Pangersa Abah Aos. Abah Aos merupakan Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya silsilah ke-38 yang lahir di Dusun Ciceuri, Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis pada tanggal 1 September 1944.
Baca Juga: Abah Aos, Mursyid Thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah Suryalaya Setelah Abah Anom
Setelah Pangersa Abah Anom berpulang pada tahun 2011, tongkat estafet kemursyidan diteruskan oleh Abah Aos.
Di bawah bimbingan beliau ajaran-amalan TQN PP Suryalaya berhasil menyebar tidak hanya di seluruh wilayah Indonesia tapi juga mampu meluas hingga mancanegara. Tidak sedikit ulama-ulama Thoriqoh hingga cicit Tuan Syaikh datang menghampiri beliau, dan beberapa dari mereka memberikan kenang-kenangan berupa gelar kemuliaan kepada Abah Aos.
Ada sepuluh gelar kemuliaan Abah Aos. Namun Mursyid TQN Suryalaya itu menyebut seluruh gelar itu adalah pemberian Pangersa Abah Anom.
“Seluruh nama/gelar yang diberikan kepada Abah semuanya adalah pemberian Pangersa Guru Agung Abah Anom. Tidak ada yang tidak dari Abah Anom. Para Masyayikh (hanya) dipinjam lisan-nya untuk menyampaikan.” kata Abah Aos, seperti dikutip dari tqnppsuryalaya.com, Senin (8/1/2024).
Baca Juga: Ribuan Jamaah Zikir di Haol Abah Anom Istiqlal, Ulama Sunda Suryalaya
Berikut Sepuluh Gelar Abah Aos yang diberikan kepadanya sejak tahun 1980:
- SAEFULLOH MASLUL, tahun 1980 lisan dhohir Guru Agung Abah Anom.
- AL-QOODIRI, 1 November 2013/27 Dzulhijjah 1434 dari Syeikh Hashimuddin al-Jailani al-Baghdadi, di Madrosah Tuan Syeikh, Bagdad, Irak.
- AL-KAMIL, 10 Februari 2014/10 Robiutsani 1435 H dari Syeikh Muhammad Fadhil al-Jailani dari Turki di Kajembaran Rohmaniah Pesantren Sirnarasa.
- AN-NAQSYABANDI, 14 Maret 2014/13 Jumadil Awal dari Syeikh Afifuddin Al-Jailani Al-Baghdadi dari Malaysia di Madrosah TQN PP Suryalaya Pesantren Peradaban Dunia JAGAT ‘ARSY
- AL-MUWAFFAQ, 23 Januari 2016/12 Jumadil Akhir 1437 dari Syeikh Imam Abdul Aziz Abdin dari California Amerika di Madrosah TQN PP Suryalaya Menteng Jakarta Pusat.
- AL-MUTTAQI, 26 Agustus 2016/24 Dzulqo’dah 1437 H dari Syeikh Muhanmad Fadhil al-Jailani dari Turki di Madrosah TQN PP Suryalaya Pesantren Peradaban Dunia JAGAT ‘ARSY.
- AL-MUJADDID, 17 Mei 2016/10 Sya’ban 1437 H dari Guru Agung Abah Anom melalui KH Saefulloh Al Mabrur Probolinggo di Kajembaran Rohmaniah Pesantren Sirnarasa.
- AL-QUTHUB, 9 Maret 2017/10 Jumadil Akhir 1438 H dari Guru Agung Abah Anom melalui KH Safulloh Al Mabrur Probolinggo di Kajembaran Rohmaniah Pesantren Sirnarasa.
- AS-SHOMADANY, 3 Agustus 2017/10 Dzulqo’dah 1438 H dari Syeikh Imam Abdul Aziz Abdin dari California Amerika di Kajembaran Rohmaniah Pesantren Sirnarasa.
- AL-MAHDI, 19 Agustus 2017/26 Dzulhijjah 1438 H dari Syeikh Dr Hassan Azzahir dari Fez Maroko di MTQN PP Suryalaya Menteng Jakarta Pusat.
Baca Juga: Berpeci Merah Putih, Puluhan Ribu Jamaah TQN Padati Istiqlal: Zikir Menggema
Seperti diketahui, Pangersa Abah Aos dikenal dengan kecerdasan, dan kemulian akhlak yang beliau miliki, bahkan beliau diakui oleh gurunya telah berhasil menghabiskan ilmu yang dimiliki oleh sang guru, Pangersa Abah Anom.
Abah Aos aktif dalam beragam macam kegiatan Keislaman yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Ciamis, beliau juga aktif dalam sebuah organisasi Islam yang cukup ternama di Indonesia yaitu Muhammadiyyah. Sampai akhirnya pada tahun 1968 bertepatan dengan usia beliau yang menginjak 24 tahun, beliau memutuskan untuk mengambil Talqin Dzikir dan mulai memperdalam Tashawuf dan Thoriqoh kepada Pangersa Abah Anom di Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya.
Setelah mendapatkan Talqin Dzikir hingga usia beliau berusia 67 Tahun, Abah Aos seringkali membersamai Pangersa Abah Anom dalam berbagai macam kesempatan, dan itu merupakan proses transfer keilmuan baik secara Dzohir dan Bathin dari Abah Anom kepada Abah Aos, sehinggaa jika diakumulasikan, Abah Aos telah membersamai Pangersa Abah Anom secara Dzohir selama 43 Tahun.
Sumber : tqnppsuryalaya.com
Editor : Nida Salma