SUKABUMIUPDATE.com - Nurhayati Subakat adalah pendiri dan Komisaris Utama dari PT Paragon Technology and Innovation, perusahaan yang mengelola beberapa merek kosmetik terkenal di Indonesia, termasuk Wardah.
Nurhayati dikenal sebagai sosok pengusaha yang sangat memperhatikan karyawannya, termasuk memberikan program umrah gratis dan hadiah menarik lainnya.
Tidak Suka Flexing! Komisaris Wardah ini juga dikenal sebagai sosok yang jarang tampil glamor meskipun memiliki kekayaan yang cukup melimpah. Berikut Profil Nurhayati Subakat yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
Profil Nurhayati Subakat
Nurhayati Subakat lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 27 Juli 1950.
Nurhayati Subakat adalah anak keempat dari delapan bersaudara keluarga Minang asal Nagari Bungo Tanjung, Tanah Datar. Ayahnya adalah Abdul Muin Saidi, seorang pedagang dan pimpinan cabang Muhammadiyah di Padang Panjang, sedangkan ibunya bernama Nurjanah.
Baca Juga: Sang Penakluk! Fatahillah dan Portugis dalam Catatan Sejarah Sunda Kelapa
Pendidikan dan Karir Nurhayati Subakat
Sebelum menjadi Bos Paragon, Nurhayati Subakat menempuh pendidikan Farmasi pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Nurhayati berhasil menjadi lulusan terbaik S-1 Farmasi ITB saat wisuda pada 1975 lalu.
Nurhayati Subakat sempat gagal menjadi dosen, seperti merujuk Tempo. Kala itu, ia mendapat pekerjaan di sebuah apotek di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Eh, ternyata kerja di apotek itu enggak dibayar. Saya akhirnya pulang kampung, kerja di Rumah Sakit Umum, jadi pegawai honorer yang gajinya Rp20.000, di bawah UMR saat itu," ujar dia, dikutip Senin (3/2/2025).
Berselang waktu, Nurhayati Subakat sempat bekerja sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, salah satu rumah sakit di Padang. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahaan kosmetik Wella sebagai staf pengendalian mutu. Setelah itu, Komisaris Wardah ini memulai bisnis rumahan dengan membuat produk sampo.
Nurhayati Subakat adalah salah satu pelopor dalam industri kosmetik halal di Indonesia. Perusahaannya, yang berhasil menguasai sekitar 30 persen pangsa pasar kosmetik nasional, telah menjadi yang terbesar di Indonesia.
Nurhayati Subakat menikah dengan Subakat Hadi dan memiliki tiga anak, yaitu Harman Subakat, Salman Subakat, dan Sari Chairunnisa.
Pada tahun 1985, Nurhayati Subakat mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu, yang kemudian berubah menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI) pada tahun 2011.
Perusahaan Paragon diketahui menaungi sejumlah merek kosmetik, diantaranya Putri, Wardah, Make Over, Emina, Kahf, Laboré, Biodef, Instaperfect, dan Crystallure. Adapun, merek Wardah menjadi kontributor utama dengan sumbangan 70 persen pendapatan perusahaan.
Baca Juga: Taman Purbakala Cipari, Wisata Situs Bersejarah di Kuningan Jawa Barat
Penghargaan Nurhayati Subakat
Pada 2020, seperti melansir Stekom, PTI tercatat memiliki 12.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia.
Seolah menjadi hadiah atas usaha dan kerja kerasnya, Nurhayati Subakat mendapat penghargaan sebagai salah satu dari "20 Wanita Paling Berpengaruh" dari Fortune Indonesia pada Juni 2022.
Nurhayati Subakat diakui atas pengaruh dan kontribusinya yang signifikan bersama dengan tokoh-tokoh lainnya seperti Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.
Pendiri sekaligus Komisaris Utama PT Paragon Technology and Innovation, itu memiliki kekayaan berlimpah. Melansir Suara.com, Forbes memperkirakan kekayaan Nurhayati Subakat mencapai US$1,5 miliar atau setara dengan Rp 21,7 triliun.
Sumber: Berbagai Sumber.
Editor : Nida Salma