Sukabumi Update

Chief Mechanic Offshore Rig di Bahrain, Pria Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi Kangen Gorengan

SUKABUMIUPDATE.com - Depi Gunara, pria kelahiran Kampung Citatah, Desa Kadununggal, Kecamatan, Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, saat ini tercatat sebagai Supervisor Mechanical (Chief Mechanic) di Offshore Rig, di salah satu negara Timur Jauh, Bahrain.

Kepada sukabumiupdate.com, Depi menuturkan awal mula ia mengadu nasib di negeri orang. Berawal dari melamar sebagai tenaga Accelerated Rig Training (ART), ia dididik oleh Transocean.

BACA JUGA: Kali Ini Yudi Panca Yoga Bantu Robiah, Gadis Penderita Penyakit Mata Asal Girijaya Kabupaten Sukabumi

”Saya dididik mulai dari nol, seperti painter (tukang cat), roustabout (pekerja umum), motorman (jaga kamar mesin), mechanic assistant, mechanic, hingga sekarang menjabat Chief Mechanic di perusahaan yang sama” jelasnya, Kamis (22/6).

Menurut pria berusia 42 tahun itu, suasana Ramadhan di negara-negara Arab tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, hanya saja suhunya sangat panas untuk ukuran orang Asia Tenggara, yakni 41 derajat celcius. Selain itu, musim dingin pun sangat berdebu.

BACA JUGA: Cucu Wanita Sukabumi: Di Abha Arab Saudi Ngabuburit Didominasi Pria

“Di sini imsaknya pukul 03.15, dan buka puasa pukul 06.27. Waktu Puasa lebih panjang tiga jam dibanding di Indonesia,” katanya lebih jauh.

Ditambahkan pria yang pernah menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Kalapanunggal itu, yang menjadi rintangan saat ia menjalani ibadah Puasa, yaitu suhu, dan waktu Puasa yang tak bisa ditawar.

BACA JUGA: Tiga Ramadhan di Negeri Singa, Wanita Simpenan Kabupaten Sukabumi Tak Kangen Masakan Indonesia

Soal makanan, seperti halnya di Indonesia, di tempat kerjanya pun disediakan makanan khas Ramdhan, seperti takjil. Selain itu, ada room boy yang siap sedia membangunkan saat tiba makan sahur.

“Tak ada halangan berarti, selain tinggal di negara mayoritas Muslim, di tempat kerja juga banyak juga orang Mesir, dan sebagian orang India yang juga memeluk Islam,” imbuhnya.

Ditanya hal paling dirindukan dari Indonesia, ayah bagi dua anak itu menjawab, rindu arak-arakan bedug ketika waktu makan sahur, tangisan anak di rumah, dan menu masakannya.

BACA JUGA: 12 Tahun di Hong Kong, Wanita Sukabumi Ini Kangen Bakso Kampung Pamatutan

“Yang paling membuat rindu itu ketika jam dua pagi ngarak bedug untuk membangunkan sahur. Walaupun itu kadang mengganggu, tapi itu malah menjadi hal yang paling dirindukan. Gorengan dan sambal kacang juga sangat berkesan saat berbuka puasa di Indonesia,” bebernya.

Selain itu, pria yang kini menetap di Bogor, Jawa Barat itu menuturkan, di tempatnya bekerja, tidak ada takbiran saat malam Idul Fitri, karena masih dalam susana bekerja. Tetapi untuk pelaksanaan Shalat Ied, biasa dilaksanakan di heli deck, dengan khatib dan imam yang didatangkan dari kota terdekat.

BACA JUGA: Nenon, Top7 Miss Indonesia 2015 Asal Kota Sukabumi Suka Apapun Masakan Nenek

“Setelah Shalat Ied, kita juga biasa makan-makan. Biasanya kepala katering menyiapkan makanan khusus dengan ketupatnya, seperti makanan lebaran pada umumnya. Selesai ritual Lebaran, kita kembali bekerja,” pungkas Depi.

Sekadar informasi, offshore adalah pekerjaan yang terkait dengan bangunan atau struktur yang dibangun di atas laut dengan kedalaman tertentu sebagai penopang kegiatan umumnya untuk proses eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Contoh pekerjaan offshore ini adalah rig, sumur bor lepas pantai.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI