Sukabumi Update

Cerita Wanita Sagaranten Sukabumi, Kuliahkan Anak dari Usaha Tempe Daun Pisang

SUKABUMIUPDATE.com - Hernawati (46). Warga Kampung Sindang Palay RT 23 RW 08, Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi adalah satu dari sekian banyak pelaku usaha produksi tempe tradisional yang mempertahankan penggunaan daun pisang untuk pembungkus. Belasan tahun menggeluti usaha tempe, Hernawati mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.

Herna membuka usaha produksi tempe bersama mendiang suami, sekitar 16 tahun lalu. Keahlian membuat tempe didapatnya setelah bekerja di pabrik tempe milik paman di Sukabumi, sekitar 22 tahun silam.

Di awal perintisan usaha, Herna dan suami menjajakan sendiri tempe hasil produksinya. Saat itu, Ia hanya mampu memproduksi 5 kilogram kacang kedelai per hari. Untuk diketahui, kini Herna dibantu sang anak, setelah suami meninggal tiga tahun lalu.

BACA JUGA: Siti Maryam, Ibu Dua Anak di ACT MRI Sukabumi

Seiring berjalannya waktu, usaha pabrik tempenya kini sudah bisa memproduksi 50 kilogram kacang kedelai per hari. Meski terkadang, kedua anak Herna harus mengatur waktu untuk sekolah dan mengantar produknya ke pasar dan pedagang lokal.

"Alhamdulillah dari hasil usaha ini saya bisa menyekolahkan tiga anak saya. Yang besar sekarang sudah lulus kuliah dan bekerja, ya ini juga hasil kerja keras mereka," ungkap Herna penuh haru saat ditemui sukabumiupdate.com, Selasa (24/4/2018).

Produk tempe milik Herna terbilang berbeda dengan tempe yang banyak beredar di pasaran saat ini. Ia masih mengandalkan daun pisang sebagai pembungkusnya.

BACA JUGA: Diundang ke Istana, Kyai Asal Ciracap Minta Jokowi Prioritaskan Pembangunan Sukabumi

"Saya sengaja mempertahankan itu dan membuang kulit kacangnya, agar kualitas tempe yang diproduksi terjaga," ungkap Herna.

Tempe hasil produksi Herna biasa dijual ke pasar lokal sagaranten dengan harga Rp 5 ribu setiap potongnya.

Herna juga sempat mengeluhkan hargabahan baku  kacang kedelai yang semakin tinggi. Tak bisa dipungkiri, ini menjadi kendala usaha tempe rumahan milik Herna.

BACA JUGA: Difabel Asal Nyalindung Sampaikan Surat Terbuka Untuk Bupati Sukabumi

Ia berharap dapat mengembangkan usahanya di tengah himpitan persaingan usaha dan semakin melambungnya harga kacang kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe.

"Saya ingin membuat surat ijin produksi agar usaha saya bisa berkembang, dan tidak terlalu susah membeli bahan baku yang saat ini harus saya kirim dari Sukabumi. Semoga pemerintah bisa memfasilitasinya,"pungkas Herna.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI