Sukabumi Update

Ridwan, Anak Lumpuh Asal Lembursitu Sukabumi yang Ditinggalkan Orang Tua

SUKABUMIUPDATE.com - Kisah pilu datang dari sudut Kota Sukabumi, tepatnya di Kampung Kadulawang RT 02/01 Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. Seorang anak bernama Muhammad Ridwan (12 tahun), harus mengalami kelumpuhan sejak usianya menginjak delapan bulan.

BACA JUGA: Rakit Kompresor Barang Bekas, Agung Asal Cicurug Sukabumi Kenal Elektronik dari Tamiya

"Pertamanya kejang-kejang pada usia delapan bulan, langsung dibawa ke Bunut (RSUD R Syamsudin SH). Kata Bunut ini sudah terkena syaraf kepala. Saat itu sempat dirawat sekitar seminggu," ucap Bibi Ridwan, Dede Kurniasih (32 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (4/1/2020).

Muhammad Ridwan (12 tahun), anak yang mengalami kelumpuhan, tinggal di Kampung Kadulawang RT 02/01 Kelurahan Situ Mekar Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi, Sabtu (4/1/2020). | Sumber Foto: Oksa BC

Dede menuturkan, sejak kecil Ridwan sudah ia rawat dikarenakan ibu kandung Ridwan yang bernama Nurhayati (35 tahun) tidak pernah merawat Ridwan lagi. Nurhayati sekarang tinggal di Sukalarang bersama keluarga barunya. Sementara ayah kandung Ridwan yang bernama Asep Tosin (40 tahun) yang kini tinggal di Cibadak juga tak pernah mengurusinya.

BACA JUGA: Gaya Liburan Obama, Bocah Pencari Plastik di Kota Sukabumi yang Bercita-cita Jadi Polisi

"Bertanya soal Ridwan juga sudah jarang atau bahkan mungkin tidak pernah. Dulu itu kondisi Ridwan normal, tapi pernah terjatuh saat digendong. Langsung panas dan diurut sebelum dibawa akhirnya dibawa ke Bunut. Tapi sepulang dari rumah sakit, kondisi Ridwan semakin menurun," jelas Dede.

Ridwan yang merupakan anak ketiga dari pasangan Nurhayati dan Asep Tosin tersebut, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Tubuhnya lemas tak berdaya dan kondisi fisiknya tidak seperti anak seusianya.

BACA JUGA: Kehilangan Kaki Kiri, Pemuda Tegallega Sukabumi Siap Unjuk Gigi di Tim Garuda INAF

"Dulu pernah kontrol rutin ke rumah sakit dan terapi menggunakan BPJS. Tapi karena keterbatasan biaya untuk kehidupan sehari-hari, jadi terapinya tidak berjalan lagi. Sekarang kondisi Ridwan masih suka kejang tiap harinya. Jadi kalau kejang itu jadi pucat. Bantuan sendiri ada dari dinas dan puskesmas dalam bentuk makanan," lirih Dede.

Saat ini, Ridwan dan kedua kakaknya yang bernama Elsita (17 tahun) yang duduk di bangku kelas 2 SMA dan Rizal (14 tahun) duduk di kelas 2 SMP, tinggal bersama Dede dan suaminya, Dimas (35 tahun) yang berprofesi sebagai sopir angkot. "Jadi sebetulnya untuk makan dan biaya sekolah kakaknya pun kita sudah susah," pungkas Dede.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI