Sukabumi Update

Sinopsis Drakor Reply 1988: Drama Korea Nostalgia Tahun 80an yang Menghibur

Drakor Reply 1988, Drama Korea Nostalgia Tahun 80an yang Menghibur (Sumber : Twitter/@every913days)

SUKABUMIUPDATE.com - Drama Korea atau drakor digemari hampir oleh seluruh masyarakat termasuk Indonesia. Salah satu drakor yang sedang hangat diperbincangkan adalah Reply 1988.

Drakor Reply 1988 bahkan masuk jajaran trending di Twitter pada hari ini, Jumat (17/2/2023).

Tak hanya berkat akting pemainnya yang apik, Reply 1988 yang sarat akan pesan kehidupan juga menjadi daya tarik drakor satu ini. Berikut Sinopsis Drakor Reply 1988, dikutip dari narasi.tv.

Baca Juga: Gak PD Punya Perut Buncit? Lakukan 5 Cara Ini Untuk Mencegahnya!

Sinopsis Drakor Reply 1988 (2015)

Reply 1988 adalah salah satu drama seri Korea Selatan berlatar kehidupan di zaman dahulu. Drakor ini pertama kali tayang di tvN pada 6 November 2015.

Drama seri yang disutradarai oleh Shin Won-Ho ini merupakan drama seri Korea Selatan dengan rating paling tinggi, yang mana Situs IMDb memberi rating 9.2/10 untuk Reply 1988.

Reply 1988 merupakan seri ketiga dari trilogi Reply. Adapun, dua seri sebelumnya adalah Reply 1997 (2012) dan Reply 1994 (2013).

Drakor Reply 1988 dibintangi oleh sejumlah aktor ternama Korea mulai dari Lee Hye Ri, Ryu Jun-yeol, Park Bo Gum, Go Kyung-pyo, Lee Dong-hwi, dan deretan aktor berbakat lain.

Sudut pandang Korea Selatan yang disajikan dalam Drakor Reply 1988 cukup berbeda dibandingkan seri lain karena mengambil latar waktu tahun 1988.

Drakor Reply 1988 juga cukup menghibur dengan berbagai adegan lucu, menyenangkan, romantis, dramatis, hingga perasaan bittersweet melalui alur cerita yang plot twist.

Reply 1988 menceritakan tentang lima keluarga yang hidup bertetangga di kawasan Ssamundong, Korea Selatan.

Keluarga pertama adalah orang yang Pendiam bernama Taek (Park Go-bum), ia tinggal bersama ayahnya Moo-sung (Choi Moo-sung). Kemudian ada sosok humoris nan konyol Dong-Ryong (Lee Dong-hwi) yang rumahnya tepat di seberang Taek.

Kemudian ada keluarga Duk Sun (Lee Hye-ri), pemeran tokoh utama wanita, ia adalah orang yang lugu dan selalu menjadi sasaran bully oleh kakak perempuannya, Bo-Ra (Ryu Hye-young).

Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!

Selanjutnya keluarga Sun Woo (Go Kyung-pyo), yang diceritakan sebagai sosok anak paling sempurna karena sangat menyayangi adik perempuannya, Jin Joo (Kim Seol). Sun Woo tinggal bersama Ibunya Sun Young (Kim Sun Young) sedangkan ayahnya telah meninggal dunia setahun sebelum cerita Reply 1988 dimulai.

Keluarga terakhir adalah keluarga Jung-Hwan (Ryu Jun-yeol), ia tinggal bersama kakaknya, Jung-Bong (Ahn Jae Hong). Ibu Jung-Hwan, Mi-Ran (Ra Mi-Ran) adalah orang sabar yang selalu memahami tingkah nyentrik sang suami. Jung Hwan adalah anak yang pendiam dan sudah menyukai Duk-Sun sejak awal drama.

Kisah Drama Reply 1988 di Ssamundong, Korea

Kisah drama di Reply 1988 adalah kisah cinta segitiga antara Taek, Duk Sun dan Jung Hwan. Akan tetapi, kisah cinta segitiga disini sama sekali tidak dramatis.

Berbeda dari drakor lain, selama 20 episode Reply 1988, kisah cinta segitiga tersebut justru mampu membagi opini para penonton tentang siapa yang harus dipilih Duk Sun.

Kisah lain yang menjadi bumbu pesan pesan kehidupan dalam Drakor Reply 1988 adalah melodrama keluarga inti seperti kisah Bo-Ra (kakak perempuan Duk Sun) yang memiliki hubungan renggang dengan sang ayah.

Selain itu, kisah Reply 1988 lain adalah hubungan lucu antara dua tetangga Sun-Woo dan Moo-Sung serta rumah tangga keluarga Duk Sun dan Jae Hwan yang selalu diguncang masalah.

Meski menceritakan hubungan keluarga dan kisah cinta segitiga, Drakor Reply 1988 menyajikan berbagai pesan kehidupan mulai dari etika bertamu, memasak dan bekerja.

Itulah mengapa, Reply 1988 tidak berkesan melankolis secara nyata dengan balutan cerita jenaka yang membuat penonton tertawa.

Desain dan latar tempat yang digunakan sungguh bernuansa masa lalu. Bahkan model pakaian hingga dekorasi rumah nya pun terkesan otentik sehingga cocok menjadi ide tontonan nostalgia bersama.

Sumber: narasi.tv

Editor : Nida Salma Mardiyyah

Tags :
BERITA TERKAIT