Sukabumi Update

Booming Remake Drakor Bukti Nyata Kemampuan Korea Bercerita

SUKABUMIUPDATE.com - Drakor atau film drama Korea Selatan, kini memiliki audiens lebih luas berkat platform streaming global dan meningkatnya permintaan konten yang sangat beragam. Sejumlah negara kini berebut mengajukan ijin remake sejumlah Drakor yang pernah populer.

Melansir dari Korea Times, data Komisi Komunikasi Korea Selatan menunjukan, pasar over the top (OTT) Korea tumbuh sekira 23 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan layanan OTT menyebabkan lonjakan jumlah penonton Drakor bertema percintaan seperti 'Crash Landing On You', 'Itaewon Class' dan serial aksi fantasi 'Uncanny Counter'. Film-film itu masuk daftar 10 teratas Netflix, bervariasi di seluruh Asia, Amerika Utara dan Eropa.

Laporan Institut Pengembangan Masyarakat Informasi Korea menyebutkan, ekspor Drakor bernilai 273,27 juta USD atau sekira Rp 3,9 triliun pada tahun 2019, naik sebelas persen dibandingkan tahun sebelumnya 241,89 juta USD atau sekira Rp 3,4 triliun.

Baca Juga :

Sukses ini memicu booming bisnis remake dan adaptasi film Korea di sejumlah negara. Contohnya pada Maret 2021, Filipina menayangkan remake Drakor 'Encounter' yang dibintangi aktor papan atas Song Hye-kyo dan Park Bo-gum. 

Drama romantis horor 'Lets Fight, Ghost (2016) juga berhasil dibuat kembali di negara Thailand dan berhasilkan catatan penayangan tertinggi.

Sepanjang Mei 2021, 'Clean with Passion for Now', diadaptasi ke dalam Bahasa Mandarin dengan judul baru 'Use for My Talent'. Serial komedi romantis 'She Was Pretty' dan drama kriminal 'Voice 2' sedang diremake di Jepang. Keduanya akan keluar Juli 2021 mendatang.

Amerika Serikat (AS) dikabarkan bersiap menyajikan lebih banyak konten Drakor. Serial thriller menegangkan 'Trap' akan mendapatkan remake AS dengan pemeran utama orang Korea. 

'Trap' berkisah tentang seorang detektif veteran yang menyelidiki pemburu misterius penyerang pembaca berita terkenal dan keluarganya dalam perjalanan berkemah.

Selain itu, drama supranatural 'W: Two Worlds Apart', yang bercerita tentang perjalanan ahli bedah jantung ke dunia webtoon untuk mencari ayahnya yang hilang, juga mendapatkan adaptasi ke dalam Bahasa Inggris.

Plot dan Karakter Menarik

photoSalah satu Drakor terkenal 2021, Vincenzo - (Netflix)</span

Para ahli mengatakan, plot dan karakter Drakor menarik beragam penonton di seluruh dunia. "Inilah yang membedakan Drakor dengan drama Jepang," kata Yun Suk-jin, kritikus drama dan profesor Bahasa dan Sastra Korea di Universitas Nasional Chung Ham.

Menurut Prof Yun Suk-jin, drama Jepang memiliki cerita yang lambat dan dipadati dengan percakapan yang biasa. Ia menambahkan, drama China menggunakan plot longgar dan tidak kontinuitas. 

"Drama Korea memiliki lika-liku kisah yang dramatis, hingga berhasil membawa emosi penonton naik turun seperti roller-coaster," kata Yun.

Menurut Yun, produksi TV di Korea Selatan membuat lompatan besar selama dekade terakhir. Di masa lalu, produksi TV sebagian besar dianggap mempunyai level lebih rendah secara artistik dibanding produksi film.

Ia melanjutkan, kini produksi TV dianggap sebagai karya seni independen yang berkualitas tinggi seperti film. Yun juga melihat produksi TV bisa menampilkan cerita lebih beragam dengan beragam konten berkualitas tinggi.

Kim Min-young, wakil presiden konten untuk Netflix di Korea Selatan, Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru, mengatakan, konten Korea terkenal karena perhatian yang kuat pada detail. 

"Saya pikir kekuatan terbesar konten Korea adalah sangat baik membantu audiens beresonansi dan berhubungan dengan pertunjukan, dengan mampu menggambarkan emosi secara rinci," kata Kim Min-young dalam press event online berjudul 'See What's Next Korea 2021'.

Baca Juga :

Meski platform streaming memberikan akses mudah ke berbagai konten Drakor, ada tuntutan berkelanjutan untuk membuat ulang film-film sukses dengan dilengkapi plot unik dan kompleks. 

Tuntutan berkelanjutan ini, meski sulit digeneralisasi, memperlihatkan setiap wilayah atau negara memiliki kesukaan pada genre Drakor tertentu.

Pihak Korea Creative Content Agency mengatakan, penonton Asia dan Amerika menunjukan preferensi yang tinggi terhadap komedi romantis dan melodrama. Namun, penonton Asia memiliki kecenderungan untuk mencari drama yang membangkitkan emosi sepenuh hati. Penonton Amerika lebih fokus pada perkembangan peristiwa di setiap episode.

"Meski konsep intinya sama, ada beberapa hal yang sangat spesifik dan secara budaya berbeda. Ada lebih dari sekedar perubahan dalam pengaturan dan bahasa untuk adaptasi kerja, yaitu orang-orang memiliki tuntutan tinggi untuk remake," kata seorang perwakilan Studio Dragon. 

Selain booming remake, ada kemungkinan televisi korea akan banyak melakukan kolaborasi dengan TV luar. Tahun lalu, misalnya, Studio Dragon mengumumkan rencana membuat ulang 'Hotel del Luna' dalam kemitraan dengan perusahaan produksi AS, Skydance TV.

Di awal bulan Juni 2021, sebuah perusahaan produksi TV meluncurkan produksi bersama serial asli 'The Big Doorprize' dengan Skydance TV dan Apple TV+. 

Ini menandai kali pertama perusahaan produksi TV Korea memproduksi serial drama Amerika yang menargetkan pemirsa global.

"Di luar penjualan hak remake, kami secara agresif membuat langkah berikut untuk menempatkan nama perusahaan pada kredit pembuka serial TV Amerika. Kami mengharapkan bagian yang lebih besar dari kue keuntungan di pasar AS," kata perwakilan Studio Dragon itu. 

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI