SUKABUMIUPDATE.com - MAXstream sebuah platform nonton video streaming, memproduksi serial kolosal yang pernah populer di awal 2003 yakni Angling Dharma.
MAXstream menggandeng Lemmon Abadi memproduksi serial yang berkisah mengenai perpecahan yang terjadi di Kerajaan Malwapati.
Dalam Angling Dharma versi MAXstream ini sejumlah aktor dan aktris yang dilibatkan antara lain Afdhal Yusman (Angling Dharma), Choky Adriano (Syudawirat), Diana Dee (Dewi Sekarwangi), Gege Fransiska (Lokahita) dan lainnya.
"Hadirnya serial Angling Dharma di MAXstream ini merupakan upaya Telkomsel sebagai leading digital telco, untuk turut berperan dalam melestarikan berbagai kisah sejarah, cerita rakyat, maupun legenda yang merupakan bagian budaya Indonesia dengan dikemas lebih menarik sehingga cerita-cerita tersebut akan terus melekat dengan masyarakat kita," kata Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Nirwan Lesmana, seperti dilansir dari Suara.com.
Salah satu cuplikan serial Angling Dharma versi MAXstream - (MAXstream)</span"Kehadiran serial ini turut memperkaya daftar pilihan konten hiburan orisinal di MAXstream, yang dapat dinikmati kapan pun dan di mana pun oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, terutama pelanggan Telkomsel," kata Nirwan Lesmana menambahkan.
Angling Dharma mengisahkan perpecahan yang terjadi di Kerajaan Malwapati saat dipimpin oleh Prabu Angling Dharma yang dikenal sebagai raja bijaksana dan memiliki ilmu sakti mandraguna. Perpecahan disulut oleh perseteruan antara Angling Dharma dan Syudawirat dengan latar belakang perebutan tahta.
"Kisah Angling Dharma sarat akan nilai-nilai perjuangan, kisah cinta dan kasih sayang, serta tanggung jawab yang dapat diberikan kepada rakyatnya," ujar Nirwan Lesmana.
Musim pertama serial Angling Dharma hadir dalam lima episode dan dikemas secara apik dengan konsep yang lebih modern. Serial ini mulai tayang hari ini, Rabu (10/11/2021) dan bisa ditonton secara gratis.
"Serial drama kolosal pertama MAXstream ini diharapkan dapat menjangkau generasi muda sehingga mereka dapat lebih mengenal cerita legenda Indonesia," kata Nirwan berharap.
Editor : Toni Kamajaya