Sukabumi Update

5 Rekomendasi Film Tentang Kesehatan Mental

SUKABUMIUPDATE.com - Film yang membahas tentang Kesehatan Mental sudah banyak rilis dengan berbagai judul dan kisah di dalamnya.

Isu tentang Kesehatan Mental banyak diangkat ke Film dengan harapan bisa meningkatkan kesadaran penonton akan pentingnya mental yang sehat.

Kesehatan Mental dikemas menjadi tema yang sangat menarik dan memiliki pesan moral agar kita lebih sadar betapa pentingnya empati dan kepedulian di lingkungan sosial.

Kesehatan Mental terkadang kurang disadari oleh sebagian individu, bahkan sebagiannya lagi acuh tak acuh dan terkesan meremehkan hal ini. 

Baca Juga :

Berikut Film yang bertemakan tentang Kesehatan Mental, dijamin bakal tingkatkan kesadaran kita akan Kesehatan Mental.

Apa saja filmnya? Simak ulasannya sebagai di bawah ini.

1. I Smile Back

photoPoster Film I Smile Back poster - (Wikipedia)

‘I Smile Back’ adalah film yang mengangkat isu kesehatan mental, disutradarai oleh Adam Salky, rilis pada tahun 2015.

Film ini dibintangi oleh Sarah Silverman, Josh Charles, Thomas Sadoski, Mia Barron, Shayne Coleman, Terry Kinney, dan Chris Sarandon.

Mengisahkan tentang seorang ibu yang bisa dibilang ‘perfect’, dengan kehidupan mapan dan keluarga kecil yang harmonis.

Laney (Sarah Silverman) seorang ibu dengan dua anak dan suaminya bernama Bruce Brooks (Josh Charles), tinggal di pinggiran kota dan jauh dari kepadatan metropolitan.

Sekilas, kehidupan mereka tampak harmonis. Namun dibalik itu semua Laney adalah seorang peminum alkohol dan karam dalam adiksi narkoba. Hal itu dikarenakan, ia menyimpan depresi dan kecemasan.

Laney kerap kali mencemaskan hal-hal kecil, yang membuat perdebatan dengan suaminya. Konflik terjadi saat Laney terlibat perselingkuhan dengan suami dari sahabatnya sendiri.

Laney sadar dengan apa yang telah dia perbuat itu salah, mengingat statusnya adalah ibu dengan dua anak.

Akan tetapi, meski ia menyadari hal itu salah, ia merasa kesulitan untuk lepas dari semua hal tersebut dan membuatnya terjerumus lebih dalam ke lubang depresi.

Makna yang bisa diambil dari film tersebut, “Kebahagiaan yang terlihat bukan  menjadi indikator untuk menilai seseorang”.

2. Joker

photoIlustrasi Film Joker - (Pinterest)

Salah satu film yang disutradarai kawakan yakni Todd Phillips, ‘Joker’ menjadi salah satu masterpiece Todd Phillips yang rilis tahun 2019. Film ini dibintangi oleh Joaquin Phoenix sebagai pemeran utama.

Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) mengidap Pseudobulbar Affect (PBA). Dalam kasusnya, seorang pengidap penyakit ini akan tertawa dan menangis karena gangguan sistem saraf.

Penyakit Arthur diperparah oleh lingkungan yang membuatnya merasa terisolasi, diintimidasi, dan diabaikan oleh masyarakat.

Arthur rutin mengunjungi layanan sosial untuk konsultasi jiwa dan mendapatkan obat dari psikiater.

Suatu hari Arthur diberi pistol oleh rekan kerjanya sesama komedian dengan alasan untuk melindungi dirinya.

Namun, saat Arthur menghibur anak kecil di rumah sakit, pistolnya terjatuh dan membuatnya dipecat dari pekerjaan.

Nahas, sudah jatuh tertimpa tangga, di kereta saat perjalanan pulang Arthur kembali mendapat gangguan dari tiga pria. Merasa marah, Arthur menembakan pistol dan membunuh ketiga pria itu.

Dari sana, Arthur mulai merasakan kenikmatan dalam membunuh. Ia terus membunuh, termasuk membunuh teman sesama komedian bernama Randall yang memberinya pistol, hingga ibunya yang terbaring di rumah sakit juga ikut dibunuh.

Setelah peristiwa itu, Arthur perlahan-lahan menjadi ‘psikopat’, dalang kriminal yang dikenal sebagai ‘Joker’.

Di Film ini, kita akan tau betapa pentingnya empati dan kepedulian terhadap sesama. 

3. Please Stand By

photoPoster Film Please Stand By - (Wikipedia)

‘Please Stand By’ adalah film garapan Ben Lewin, film ini dirilis pada 2017, dan dibintangi oleh Dakota Fanning sebagai Wendy.

Film ini bercerita tentang seorang wanita autis muda yang memiliki cita-cita menjadi penulis naskah terkenal.

Wendy tinggal di sebuah yayasan sosial, tempat anak-anak berkebutuhan khusus tinggal dan belajar. Di sana dia belajar bersosialisasi dan mengendalikan emosinya.

Suatu hari, Wendy menonton acara kesukaannya Star Trek, di sana ada pengumuman kontes membuat naskah film Star Trek dengan tenggat yang ditentukan.Kecintaan dengan Star Trek membuatnya mengikuti kontes tersebut.

Namun beberapa hari sebelum tenggat naskah dikumpulkan, kakaknya bernama Audrey (Alice Eve) tidak mengizinkannya pergi, khawatir jika Wendi tidak akan berhasil. 

Tak patah semangat, Wendy pergi ke Studio Paramount Pictures yang terletak di Los Angeles dengan seekor anjing dari rumah yayasan tanpa izin Audrey.

Mengetahui Wendy sudah tidak ada di kamarnya, pemilik yayasan Scottie (Toni Collette) segera menghubungi sang kakak dan berusaha mencari Wendy. 

Petualangan Wendy ke Studio Paramount Pictures untuk mengumpulkan naskah sebelum tenggat berakhir dipenuhi rintangan.

Melalui film ini, kita akan belajar bahwa keterbatasan tidak akan pernah menghalangi mimpi, maka jangan meremehkan mereka yang katanya ‘terbatas’.

4. Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan

photoPoster Film Imperfect Karier, Cinta dan Timbangan - (Pinterest)

‘Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan’ film yang disutradarai oleh  Ernest Prakasa, yang rilis pada 19 Desember 2019. Film ini dibintangi oleh Jessica Mila sebagai Rara, Wanita yang terlahir dengan tubuh tidak ‘ideal’.

Di sisi lain adiknya, Lulu (Yasmin Safira Napper) memiliki tubuh yang proporsional. Rara sudah biasa jika dibanding-bandingkan dengan adiknya.

Sampai suatu hari, bosnya menawarkan posisi tinggi yang membuat Rara harus memiliki tubuh yang ‘ideal’.

Meskipun mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-teman sekantor, Rara tetap mencintai pekerjaannya.

Rara memiliki kekasih yang mencintai dia apa adanya, namanya Dika (Reza Rahadian).

Tapi, sejak Rara mendapat tawaran tersebut, dia menjadi orang yang lebih insecure dengan tubuhnya. Dia melakukan berbagai cara untuk mewujudkan tubuh ‘idealnya.

Kita akan belajar tentang penerimaan diri dan mengajak kita untuk lebih aware pada isu body shaming yang sering tidak disadari.

5. The Perks of Being a Wallflower

photoIlustrasi Film The Perks of Being a Wallflower - (Pinterest)

Terakhir film ‘The Perks of Being a Wallflower’ film ini rilis pada 2012 lalu. Disutradarai oleh Stephen Chbosky, juga dibintangi Logan Lerman, Emma Watson, Ezra Miller, dan Mae Whitman.

Dikisahkan Charlie (Logan Lerman), remaja introvert dan cenderung suka menutup diri. Di sekolah, Charlie memiliki sahabat yaitu Sam (Emma Watson) dan Patrick (Ezra Miller). Diketahui Charlie mengidap penyakit depresi karena kejadian saat dia kecil.

Persahabatan mereka diwarnai konflik dan drama, hingga terungkap cerita traumatik masa lalu yang menjadi penyebab sikap tertutup Charlie.

Film ini mengajarkan bahwa dukungan seorang sahabat sangat berarti untuk memulihkan mental.

Writer: Muhammad Bagas Pratama

Editor : Noity

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI