Sukabumi Update

Ajak Kades Jadi Agen, Strategi Dispar Cetak Desa Wisata Baru di Kabupaten Sukabumi

Pelatihan dan konsolidasi pendataan potensi desa wisata di Hotel La Plage Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 7 Desember 2022. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pariwisata atau Dispar berupaya mencetak sejumlah Desa Wisata Baru di Kabupaten Sukabumi. Untuk mewujudkannya, Dispar berinisiatif mengajak sejumlah kepala desa menjadi agen desa wisata dengan memberikan mereka pelatihan konsolidasi pendataan potensi desa wisata.

Teranyar, kegiatan pelatihan dan konsolidasi tersebut digelar di Hotel La Plage Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 7 Desember 2022 dan dihadiri oleh 30 kepala desa yang ada di daerah pemilihan 1 ( Kecamatan Cisolok, Cikakak, Simpenan, Palabuhanratu, Bantargadung, dan Warungkiara).

Kepala Dispar Kabupaten Sukabumi Sigit Widarmadi melalui Sekretaris Dinas Wawan Setiawan mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut sekaligus dilakukan pendataan desa-desa yang memiliki potensi wisatanya untuk ke depan dikembangkan menjadi potensi desa wisata.

Baca Juga: Cisande Sukabumi Masuk 50 Terbaik ADWI 2021, Menteri Sandiaga Soal Desa Wisata

“Harapannya kalau memang berpotensi untuk menjadi desa wisata, itu harus didukung oleh sumber daya dan kekayaan alamnya. Desa itu kalau memang layak, harus ada Pokdarwis (kelompok sadar wisata), jadi butuh waktu yang cukup lama juga, ketika nanti berkembang menjadi desa wisata,” ujarnya.

Sementara itu, Subkor Destinasi Baru Dispar Kabupaten Sukabumi, Riki Agus Ramdan menambahkan, kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan serupa beberapa waktu lalu dan dari 30 kepala desa yang hadir, telah menyodorkan hasil kajian potensi wisata desa di wilayahnya.

“Dari 30 desa ini semuanya masih bingung untuk mencari keunikan apa di desa masing-masing. Tapi sudah ada yang mengerucut seperti Desa Cicadas ada kampung adat dan Desa Cimaja memiliki tempat surfing, nantinya akan kita angkat jadi desa wisata,” ujar Riki.

Baca Juga: Sandiaga Cek Desa Wisata Cisande Sukabumi, Ibu-ibu Berdaster Sambut Mas Menteri

Selain itu, lanjut Riki, kepada para kepala desa yang hadir, Dispar juga terus memperdalam pemahaman perbedaan definisi antara destinasi dengan desa wisata, supaya mereka dapat memaksimalkan hasil kajian. Ia menjelaskan, terdapat beberapa poin dalam konsep desa wisata. Bukan terpaku hanya pada pengajuan pengembangan destinasi semata. Namun ada klasifikasi tertentu menjadi target program.

Lebih lanjut Riki menuturkan, pada 2023 nanti, Dispar bakal menghilangkan agenda konsolidasi dan diganti melakukan survei lapangan langsung. Dengan begitu potensi desa akan terlihat dan dapat diukur serta bisa menjamah semua desa yang ada di Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: 5 Desa Wisata di Jabar Masuk 50 Terbaik ADWI 2021, Wagub: Dorong Pemerataan Ekonomi

“Total kan ada 386 desa, rencana di 2023 tanpa konsolidasi tetapi kita ganti dengan survei langsung. Jadi kegiatannya sama pelatihan pendataan, desa itu dijadikan agen oleh kita mencari tapi nanti tidak diadakan Konsolidasi jadi diganti dengan survei langsung.,” tuturnya.

“Karena keliatan lebih enak interview langsung sambil lihat potensi seperti apa, jadi tidak hanya sebatas punya curug atau lokasi pemandangan indah kemudian bikin destinasi, tidak seperti itu. Karena yang ditakutkan hanya membangun tapi kemudian tidak berjalan,” sambungnya.

Ia meyakini dengan adanya kegiatan ini di tahun 2023 Dispar bisa mencetak lima desa wisata baru di Kabupaten Sukabumi. “Sekarang baru dua, kemungkinan lima bisa tercetak di tahun 2023, yang berhasil di akui saat ini yaitu Desa Hanjeli dan Cisande,” katanya.

(Advertorial)

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT