Sukabumi Update

Pelengkap Telor Ceplok, 6 Fakta Menarik Kecap yang Masuk ke Indonesia Sejak 300 SM!

Ilustrasi Fakta Menarik Kecap yang Masuk ke Indonesia Sejak 300 SM | Foto : Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Kecap adalah salah satu bumbu masakan favorit hampir seluruh lapisan masyarakat.

Kecap sering digunakan sebagai pelengkap ketika makan pagi, terutama menu telor ceplok andalan anak-anak.

Kecap juga menambah selera para pecinta nasi goreng, meskipun tidak semua melakukan hal yang sama.

Bumbu yang populernya hampir sama dengan sambal ini ternyata sudah ada sejak dahulu kala updaters!

Berikut 6 Fakta Menarik Kecap yang Masuk ke Indonesia Sejak 300 Tahun Sebelum Masehi (SM), dilansir dari pergikuliner.com!

Baca Juga: Cocok Untuk Menu Sarapan, Masak Telor Ceplok Cara Baru

1. Kisah Perjalanan Kecap ke Indonesia Sejak 300 SM

Fakta Menarik Kecap pertama dari kecap manis adalah sudah ada sejak 300 tahun sebelum masehi (SM).

Kala itu, digunakan Bangsa Romawi sebagai penambah rasa pada makanan yang disebut sebagai liquamen. Dari segi rasa, liquamen mirip dengan kecap buatan Tionghoa yang dibuat pada abad 16.

Ketika orang Tionghoa banyak bepergian ke Asia Tenggara mereka bertahan hidup dengan menjual ke’tsiap kepada orang Melayu seperti Singapura dan Indonesia.

Akhirnya, ke’tsiap mulai dikenal oleh Indonesia dan banyak pedagang Tionghoa yang masuk hanya untuk bertukar ke’tsiap dengan hasil bumi.

2. Kecap Manis Warisan Kuliner Asli Indonesia

Masyarakat Indonesia patut berbangga bahwa kecap manis adalah warisan kuliner asli Indonesia.

Hal ini berawal dari pedagang Tiongkok yang memang membawa ke'tsiap beserta bahan bakunya yakni kedelai ketika singgah di Indonesia.

Sayangnya, ke'tsiap dari pedagang Tionghoa rasanya asin sementara kultur budaya Jawa justru kurang menyukai kecap asin.

Maka dari itu, para orang Tionghoa menambahkan gula ke dalam kecap asin agar rasanya manis. Sejak itulah, kecap manis hadir dan disukai masyarakat Jawa.

Baca Juga: Resep Ayam Kecap Komplit, Masakan Kesukaan Keluarga

3. Pabrik Kecap Manis Pertama Pada Tahun 1882

Pada tahun 1882, pabrik kecap manis pertama dibuat di Pasar Lama Tangerang dan dikelola oleh Teng Hang Soey. Pabrik tersebut pun masih beroperasi dan berubah nama menjadi Kecap Cap Istana.

Setelahnya ada Kecap Cap Orang Jual Sate pada tahun 1889 dan Kecap Benteng Cap SH yang beroperasi sejak 1920. Bagi masyarakat di wilayah Tangerang, Kecap Teng Hang Soey dan Kecap Benteng Cap SH ini sangat mudah ditemukan.

Biasanya jajanan di Pasar Lama Tangerang juga menggunakan kecap manis merk ini untuk berjualan. Rasanya yang manis dan gurih sangat cocok di lidah masyarakat Indonesia.

4. Cita Rasa Kecap Manis Berbeda Setiap Daerah

Fakta Menarik berikutnya yaitu kecap manis di Indonesia adalah memiliki cita rasa beragam sesuai daerahnya masing-masing.

Tetapi fakta unik kecap yang satu ini hanya berlaku untuk merek kecap lokal yang hanya ada dan dijual di daerah tersebut.

Penyebabnya tak lain karena komposisi dan jenis bahan penyusun yang digunakan berbeda pula. Maka wajar, setiap daerah di Indonesia memiliki rasa kecap khas sesuai gula merah lokalnya.

Baca Juga: Resep Sate Jamur Tiram, Lengkap dengan Sambal Kecap yang Bikin Ketagihan

5. Kecap Manis Menggunakan Dua Jenis Kacang Kedelai

Fakta Menarik Kecap berikutnya adalah dari komposisi penyusun atau bahan baku pembuatan.

Pembuatan kecap nyatanya menggunakan dua jenis kacang kedelai yaitu kacang kedelai kuning dan hitam. Apabila dibandingkan, kacang kedelai hitam adalah jenis kedelai paling banyak digunakan.

Kacang kedelai hitam memiliki karakteristik berwarna yang lebih gelap serta lebih unggul untuk dijadikan kecap manis dari segi tekstur dan cita rasanya.

6. Kecap Manis Punya Segudang Manfaat

Fakta Menarik Kecap yang terakhir adalah kecap manis tak hanya sebagai bumbu pelengkap, tetapi kaya manfaat bagi kesehatan tubuh.

Hal ini kembali pada bahan baku yang digunakan yaitu bersumber dari fermentasi kacang kedelai. Seperti diketahui, makanan fermentasi menghasilkan asam amino yang membantu tubuh mencerna makanan lebih baik.


Sumber : pergikuliner.com

Editor : Nida Salma Mardiyyah

Tags :
BERITA TERKAIT