Sukabumi Update

Mendunia, Spot Wisata Karang Kontol Sukabumi Menarik Perhatian Media Amerika dan Inggris

Karang Kontol di kawasan Pantai Geopark Ciletuh Sukabumi (Sumber : Dok/SU)

SUKABUMIUPDATE.com - Keberadaan spot wisata batu yang mirip penis (karang kontol) yang ada di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi menarik perhatian jurnalis asing.

Mereka menyoroti keberadaan batu penis yang konon dikabarkan memiliki rahasia bagi kejantanan pria.

Dari pantauan sukabumiupdate.com, Rabu (18/1/23) setidaknya ada empat sampai lima media asing yang mengulas tentang spot wisata karang kontol Sukabumi dengan mitos-mitosnya yang berkembang.

Baca Juga: Perbesar Mr P Hingga Banyak Istri, Mitos Karang Kontol Geopark Ciletuh Sukabumi

Mereka, hampir kompak mengulas sisi mitosnya. Media-media diantaranya:

1. Media Amerika Serikat New York Post, dalam pemberitaan nya nypost.com mengulas batu penis dari Sukabumi itu dengan judul 'Penis-shaped rock believed to 'improve performance in bed' attracts visitors'.

Jika diterjemahkan, artinya kurang lebih: 'Batu Berbentuk Penis Dipercaya untuk 'Meningkatkan Performa di Atas Ranjang' Menarik Pengunjung'.

2. Media Inggris Newsflare. Dalam pemberitaan nya newsflare.com yang berpusat di London itu mengulas batu penis dengan judul "Locals visit penis-shaped rocky formation on island to 'improve performance in bed".

Jika diterjemahkan artinya kurang lebih "Penduduk setempat mengunjungi formasi batu berbentuk penis di pulau untuk 'meningkatkan performa di tempat tidur'.

Baca Juga: Pasir Heunceut Viral, Anggota DPRD Sebut Geopark Ciletuh Sukabumi Punya Karang Kontol

3. Media Afrika iol.co.za dengan judul "LOOK: A visit to the penis-shaped rock in Indonesia can apparently improve your sex life"

Kalau di terjemahkan kurang lebih "LIHAT: Berkunjung ke batu berbentuk penis di Indonesia ternyata bisa meningkatkan kehidupan seks Anda".

4. Media Goodwordews.com dega judul Penis-shaped rock said to ‘enhance performance in bed’. yang jika diterjemahkan "Batu berbentuk penis dikatakan untuk 'meningkatkan kinerja di tempat tidur".

Namun media terakhir itu menyebut jika hal yang sama pernah terjadi di Norwegia bahkan menjadi berita utama. Dan apa yang terjadi kemudian akhirnya masyarakat harus mengumpulkan uang untuk memperbaiki spot tersebut karena aksi vandalisme pegunjung.

"Indonesia’s phallic formation isn’t the first to attract tourists, a penis-shaped rock in Norway wowed people in the Scandinavian country and made headlines in 2017 when locals raised 10,000 $ to restore it after being vandalized." tulis goodwordnews.

Baca Juga: Gua Anti Jomblo Hingga Karang Kontol, Daftar Spot Wisata di Sukabumi dengan Nama Unik

Sebelum disorot media asing, kisah karang kontol pertama kali seperti dijelaskan Andri Hidayana kepada sukabumiupdate.com beberapa waktu lalu, mengatakan keberadaan dan istilah sebutan karang kontol ini di kawasan Ciemas itu memang nama yang sudah lama.

"Penyebutan nama objek wisata tersebut bukan puluh tahun namun dimungkinkan sudah ratusan tahun lalu. nama karang kontol merupakan sebuah nama yang diberikan masyarakat sekitar dengan menyesuaikan bentuk dari karang tersebut menyerupai alat kelamin pria," ujar Andri.

Masih kata Andri, bagi pengunjung ataupun wisatawan yang berkeinginan ketempat Karang kontol tentunya harus didampingi juru kunci, dan untuk sampai ke lokasi harus menggunakan alat transportasi yang disiapkan oleh penggiat wisata atau para pemuda dengan menggunakan perahu.

“Ada mitos juga informasi yang berkembang, mungkin seminggu ataupun sebulan sekali banyak pengunjung disana melakukan semacam ritual, konon katanya kalau laki laki yang berkunjung kesana ataupun seperti masalah mistisnya, katanya akan menjadi laki laki perkasa dalam urusan di ranjang, dan sebaliknya kalau perempuan yang berkunjung kesana konon akan mendapatkan laki laki yang dia inginkan,” terangnya.

Karang Kontol, lanjut Andri berada di lokasi sekitar wilayah pantai Ciletuh, tepatnya di pantai Cikepuh dengan jarak tempuh dari pantai Palangpang, Desa Ciwaru kurang lebih 30 menit.

Writer: Bah Rowi

Editor : Nida Salma Mardiyyah

Tags :
BERITA TERKAIT