Sukabumi Update

Sepinya Pantai Karang Panganten Sukabumi Setelah Dua Anak Tewas Terseret Ombak

Suasana sepi di Pantai Karang Panganten di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Minggu (28/5/2023). | Foto: SU/Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Kabar kurang baik datang dari Pantai Karang Panganten di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Objek wisata yang dibuka pada 2021 tersebut kini sepi pengunjung. Kecelakaan laut pada libur lebaran Idulfitri 1444 Hijriah yang menewaskan dua bocah laki-laki diduga menjadi salah satu penyebabnya.

Padahal diketahui, ada banyak spot wisata di Pantai Karang Panganten yang menarik dikunjungi seperti Muara Cibolodog, Muara Cikalapa, Muara Cibanteng, Keusik Luhur, Karang Ciburial, dan Karang Sidomba. Kawasan pantai ini juga berbatasan dengan objek wisata yang sudah lama menjadi ikon Sukabumi yakni perairan Ujunggenteng.

Akses menuju Pantai Karang Panganten terbilang mudah dijangkau. Wisatawan yang datang dari arah Sukabumi Kota atau Surade, tinggal bergerak menuju kawasan Ujunggenteng. Dari titik ini, selanjutnya temukan Kampung Cijoho RT 01/03 Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, lallu melanjutkan perjalanan dengan menjajal jalur berbatu dan tanah sejauh kurang lebih satu kilometer, masuk ke area perkebunan kelapa. Pantai Karang Panganten juga tak jauh dari Pantai Taman Pandan, hanya dibatasi Muara Cikalapa.

Sejak dibuka untuk umum pada 2021, Pantai Karang Panganten mengalami pasang surut kunjungan wisatawan. Puncaknya terjadi pada libur lebaran Idulfitri 1444 Hijriah atau Minggu, 23 April 2023 (H+1 lebaran). Dua anak bernama Raziq Ammar Rasyuka (7 tahun) dan Adiastha Aqila Jaffar (7 tahun) tewas terseret ombak di pantai ini.

"Lokasi wisata ini memang sejak dibuka mengalami pasang surut kunjungan wisatawan," kata Ino Sutrisno, warga setempat kepada sukabumiupdate.com pada Minggu (28/5/2023).

Baca Juga: 10 Orang Tewas di Sukabumi Selama Libur Lebaran, Sedang Wisata hingga Tersambar Petir

Menurut Ino, saat awal pembukaan, Pantai Karang Panganten sempat menjadi magnet baru bagi wisatawan. Bahkan, pengelola objek wisata ini mulai menyiapkan sejumlah warga untuk memantau keamanan wisatawan ketika beraktivitas di Pantai Karang Panganten. Papan larangan beranang pun dipasang, meski beberapa waktu berikutnya hilang.

"Papan larangan berenang dipasang, kecuali bermain pasir (diizinkan). Tapi, papan itu hilang, tidak tahu ke mana. Semakin ke sini, pengunjung semakin jarang," ujarnya.

Adapun ketika hari kejadian kecelakaan laut atau Minggu, 23 April 2023 lalu, Ino menyebut sedang tidak ada pengunjung di Pantai Karang Panganten. Baru pada siang harinya, datang dua mobil dan berhenti di depan rumah Ino. Penumpang mobil ini ternyata adalah Obay, salah satu tokoh yang membuka objek wisata Pantai Taman Pandan.

Saat itu Obay datang bersama cucu dan saudaranya dari Bogor. Dua cucu Obay inilah yang kemudian terseret ombak yakni Raziq Ammar Rasyuka dan Adiastha Aqila Jaffar.

Raziq ditemukan meninggal di Pantai Cikeulewung (dekat perairan Ujunggenteng) pada Senin, 24 April 2023. Sementara Adiastha ditemukan meninggal di Pantai Cibanteng (arah barat dari Pantai Karang Panganten dengan jarak 533 meter) pada Selasa, 25 April 2023.

Ino mengatakan kecelakaan laut itu menjadi yang pertama di Pantai Karang Panganten. Peristiwa ini juga tidak terduga lantaran kondisi pantai yang seringnya tidak banyak pengunjung dari luar kota. "Karang Panganten sebenarnya aman untuk bermain pasir. Bagi pengunjung tidak boleh mandi karena arus bawahnya cukup kencang," ujar dia.

Pantauan pada Minggu ini, Pantai Karang Panganten tampak tidak banyak dikunjungi wisatawan. Hanya ada satu warung yang buka.

Dalam catatan sukabumiupdate.com, selama libur lebaran Idulfitri 1444 Hijriah, sembilan wisatawan tewas di beberapa objek wisata di Kabupaten Sukabumi. Lima dari sembila korban, meninggal saat berwisata di laut Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp). Taman bumi ini tersebar di 74 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi: Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Waluran, Ciemas, Ciracap, dan Surade.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT