Sukabumi Update

Ditinggal Pengelola, Kondisi Wisata Curug Puncak Manik Sukabumi Terbengkalai

Curug Puncak Manik Ciemas Sukabumi | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Curug Puncak Manik salah satu curug eksotis, dikenal sebagai objek wisata fenomenal. Selain cerita keseruannya yang harus melewati 1.000 tangga ke titik lokasinya, juga cerita-cerita mitos yang tersebar dari mulut ke mulut dan turun temurun.

Warga meyakini diantara mitos di sekitar Curug Puncak Manik adalah mitos Nyi Kentring Manik istri Prabu Siliwangi, dan misteri adanya dua danau utama di bawah aliran Sungai Ciletuh yang sampai detik ini tidak diketahui kedalamannya.

Namun, cerita keseruan dan keindahan panorama Curug Puncak Manik kini terkubur dengan kondisinya yang terbengkalai.

Destinasi wisata alam di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, tepatnya berada di Kampung Pasir Ceuri Desa Cibenda Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, destinasi ini dibangun tahun 2017.

Baca Juga: PVMBG Kaji Lokasi Longsor Cibadak Sukabumi, Proyek Perumahan Jadi Pemicu?

Selain 1.000 anak tangga menuju curug, di lokasi ini juga dibangun tempat parkir kendaraan, serta space warung-warung wisata, dengan anggaran sebesar Rp5 miliar ini kini terbengkalai. Tak ada lagi wisatawan yang berkunjung.

Masyarakat sekitar percaya, dahulu air terjun tersebut sempat dikunjungi Kentring Manik istri Prabu Siliwangi. Air terjun ini sempat digunakan untuk mandi, sehingga masyarakat menyebutnya Curug Manik.

Mitos lainnya, menurut cerita, dahulu puncak tersebut dijadikan sebagai tempat menimbun harta karun di zaman kerajaan. Di puncak air terjun ini, pada siang dan malam sering terlihat cahaya berkilau, serta masyarakat percaya, cahaya tersebut sisa timbunan harta karun.

Baca Juga: Niat Ziarah dan Memburu Mustika, 13 Orang yang Tersesat di Gunung Pangrango

"Sejak tahun 2020 akhir, mulai pengunjung sepi dan pengurus di sana mulai putus asa," ujar Sekertaris Desa Cibenda, Hirin kepada sukabumiupdate.com, Senin 29/1/2024.

"Dikenal sebagai objek wisata fenomenal dengan cerita turun-temurun serta tangga 1.000," terangnya.

"Kondisinya sudah berantakan, apalagi tangga 1.000, sudah hancur, tertimbun longsoran," kata Aryo pegiat wisata kepada sukabumiupdate.com.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT