SUKABUMIUPDATE.com - Kuliner tradisional khas Bogor, Seupan Taleus, kini mulai menarik perhatian masyarakat Kabupaten Sukabumi, khususnya di Kecamatan Cicurug. Kudapan yang sederhana ini seolah mengajak setiap penikmatnya untuk bernostalgia ke masa lalu, menikmati kelezatan kuliner tempo dulu.
Jangre (30 tahun), seorang pedagang Seupan Taleus di dekat Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, menceritakan bagaimana makanan tempo dulu ini kembali diminati oleh warga lokal.
"Seupan Taleus ini memang makanan yang sudah ada sejak zaman dulu. Makanan ini terbuat dari umbi-umbian yang diolah dengan cara dikukus, sehingga menghasilkan aroma yang khas dan cita rasa yang alami," jelas Jangre saat ditemui di lapaknya di Cicurug, Minggu (12/8/2024).
Jangre mengungkapkan bahwa ia memulai usaha ini dengan niat untuk memperkenalkan kembali makanan tradisional yang kini mulai jarang ditemui. "Meskipun makanan jadul, tapi alhamdulillah masyarakat udah pada tau, respon masyarakat disini sangat positif," ujarnya.
Lapak sederhana milik Jangre yang diberi nama Seupan Taleus Balakasadut, menawarkan Seupan Taleus dengan aroma yang menggugah selera. Sesuai dengan slogannya, wangi mantap alami. Oleh karena itu, Jangre memastikan bahwa setiap Seupan Taleus yang disajikan menggunakan bahan-bahan alami dan berkualitas.
Baca Juga: Gurihnya Keripik Talas Belitung Khas Waluran Sukabumi, Updaters Wajib Coba!
"Ada jenisnya, tujuannya biar pulen dan rasanya enak. Proses pembuatannya juga simpel, dikupas, gak dicuci tapi direndam menggunakan garam," jelasnya.
Seupan Taleus yang dijual oleh Jangre hadir dalam beberapa varian topping, seperti original kelapa, kelapa gula aren, kelapa susu, kelapa keju, kelapa keju gula aren, dan kelapa susu keju.
"Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp 12.000 untuk varian original kelapa hingga Rp 17.000 untuk varian kelapa susu keju, makanan ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan," ujarnya.
"Kemudian saya membuka lapaknya setiap hari, mulai pukul 8 pagi hingga 9 malam," pungkasnya.
Editor : Syamsul Hidayat