Sukabumi Update

Semrawut, Dispar Sebut Penghalang Jogging Track di Pantai Palabuhanratu Segera Dibongkar

Kawasan jogging track di Pantai Palabuhanratu yang dipenuhi pedagang. Kamis (25/12/2025). (Sumber: SU/Ilyas Supendi)

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam upaya mewujudkan kawasan wisata berkelas dunia, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi akan melakukan penataan dan penertiban bangunan di sepanjang Pantai Palabuhanratu yang dinilai menghalangi fasilitas publik, khususnya jogging track.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, menegaskan bahwa langkah penertiban tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, dan akan diterapkan secara menyeluruh di wilayah pesisir.

"Sudah ada arahan dari Pak Sekda, itu akan segera ditertibkan dan diberlakukan untuk semua wilayah. Memang di beberapa tempat sifatnya sporadis, seperti pedagang musiman dan yang sudah masuk kategori enclave," kata Ali, Rabu (25/12/2025).

Menurutnya, rencana penataan kawasan Pantai Palabuhanratu sejatinya telah disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), sejak 4 Agustus 2025 lalu. Dalam arahannya, Gubernur menyoroti masih banyaknya bangunan yang menutup akses pantai di sisi kiri jalan serta pengelolaan sampah yang belum tertata dengan baik.

"Pak Gubernur bersama Pemda akan melakukan penataan. Kami juga sudah mengirimkan surat sebagai tindak lanjut dari arahan Pak KDM, dan itu akan kami jalankan," tegasnya.

Baca Juga: Viral Delman Jatuh Dikejar 4 Motor di Jalan Siliwangi Sukabumi, Pak Kusir Ternyata Pelaku Curanmor

Ali mengungkapkan, sebagai langkah jangka panjang, Dispar Kabupaten Sukabumi tengah menyiapkan Detail Engineering Design (DED) serta perencanaan site plan bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Perencanaan tersebut ditargetkan mulai direalisasikan pada tahun 2026.

"Prinsipnya, wisata berkelas dunia seperti yang diimpikan di Kabupaten Sukabumi harus mulai dirintis dari Palabuhanratu, lalu berkembang ke wilayah lainnya. Tapi tentu harus dilakukan secara bertahap dan berjenjang, tidak bisa sekaligus," ungkapnya.

Namun demikian, Ali mengakui proses penertiban di kawasan Pantai Palabuhanratu memiliki tingkat sensitivitas tersendiri. Selain melibatkan pihak asing, yakni investor asal Korea, keberadaan deretan tenda glamping mewah yang berdiri di tepi Pantai Citepus menjadi sorotan publik.

"Yang agak sensitif itu karena melibatkan orang Korea dan juga menjadi perhatian massa. Bangunan tersebut sempat dipasang kembali hari ini, namun kami akan melakukan pendekatan persuasif untuk kemudian dibongkar," jelas Ali.

Ia menambahkan, penertiban akan dilakukan secara bertahap dan konsisten. Bahkan, pihaknya mencatat masih adanya pelaku usaha yang kembali membangun meski sebelumnya sudah ditertibkan.

"Cuma hari ini kita akan tertibkan satu per satu. Kemarin sudah ditertibkan, ternyata dia belum bongkar begitu," tandasnya.

Editor : Asep Awaludin

Tags :
BERITA TERKAIT