Sukabumi Update

Mitos Cantik Setelah Membasuh Muka dengan Cikahuripan di Jampang Kulon

SUKABUMIUPDATE.COM - Sudahkah Anda merencakan liburan akhir tahun ini?

Di Kabupaten Sukabumi, ada Curug (air terjun) Kaca yang memiliki karakter unik, dengan dinding tebing cadas. Airnya bening kehijauan, mengalir di atas bebatuan bercorak. Tempatnya berada di Kampung Ciledeg, Desa Mekarjaya, Kecamatan Jampang Kulon.

Curug Kaca mengalir di gugusan tebing aliran Sungai Ciseureuh, atau dikenal juga dengan nama Sungai Cisuru. Di bawah curug ini terdapat kolam yang terbentuk secara alamiah, dengan pepohonan asri dan rimbun di sekelilingnya.

Menuju tempat ini, bisa ditempuh melalui jalan utama Ujung Genteng. Akses bisa melalui pintu masuk di sekitar terminal Jampang Kulon, atau melalui jalan sekitar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Jampang Kulon.

Dari sana, Anda harus melewati jalanan berbatu sekira enam kilometer, kemudian berjalan kaki lebih kurang 600 meter. Ikuti jalan setapak, dan nikmati pemandangan sawah dan kebun milik warga Ciledeg yang memikat mata. Gapura bambu merupakan pertanda, jika Anda sudah memasuki kawasan tersebut.

Jika menyukai wisata minat khusus, cobalah ngabolang dengan menyusuri perkampungan. Anggap saja merasakan bagaimana serunya berpetualang, setelah terlebih dulu menitipkan kendaraan Anda kepada warga setempat.

Langkahkan kaki Anda setapak demi setapak, dan jangan lupa gunakan GPS (global positioning system), atau sistem navigasi berbasis satelit, lalu temukan titik koordinat 7°16 59.6"S (Selatan) 106°39 60.0"E (Utara), di titik inilah Curug Kaca berada.

Namun, berhati-hatilah jika musim penghujan, karena jalanan bisa sangat licin.

“Kalau lagi bulan purnama, dan langit cerah tidak turun hujan, Curug Kaca memantulkan cahaya terang ke sekelilingnya,” ungkap Dudi Jamaludin (32), warga Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, berbagi pengalamannya dengan sukabumiupdate.com, Jumat (9/12).

Selain keindahan panorama alamnya, ada cerita menarik di sini. Boleh percaya, boleh juga tidak. Namun, tak banyak orang mengetahui mitos Cikahuripan.

"Konon, yang bisa menemukannya kemudian membasuh wajah dengan air itu, maka wajahnya akan nampak bercahaya. Jika ia seorang perempuan, maka akan terlihat lebih cantik. Begitu kira-kira," ungkap pegiat wisata Kabupaten Sukabumi Hidayat Asep.

Secara bahasa, Cikahuripan, artinya air kehidupan. Konon, menurut penduduk sekitar, Curug Kaca pernah menjadi tempat persinggahan Raja Pajajaran saat melakukan ekspedisi. Raja bersama pasukan singgah di tempat ini, untuk beristirahat dan berwudhu di salah satu curug, sebelum melakukan sholat berjamaah.

Dikonfirmasi terpisah, pemerhati sejarah Sukabumi Gilang Permadi mengatakan, jika merujuk pada Kitab Carita Purwaka Caruban Nagari, Raja Pajajaran Prabu Siliwangi bernama Prabu Jaya Dewata alias Raden Pamanah Rasa, disebut beragama Islam.

"Tapi itu pun sepertinya cuma klaim saja, karena yang pasti, Raja Pajajaran terakhir Prabu Suryakancana pun, tidak ada sumber sejarah yang sahih soal agama yang dianutnya," terang pria yang berprofesi sebagai editor di salah satu penerbit buku tersebut.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI