Sukabumi Update

Berharga Jutaan Rupiah, Cuitan dan Vibrasi Suara Angin di Pasirsela Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Saat banyak kalangan mewaspadai datangnya angin kencang yang kerap menerjang wilayah Kabupaten Sukabumi dan berakibat bencana, di penghujung 2016 dan awal 2017, sebagian kecil masyarakat justru menanti-nanti kehadirannya. Mereka adalah para pecinta kolecer atau baling-baling bambu.

Entah sejak kapan kolecer hadir di masyarakat Sukabumi. Namun yang pasti, kehadiran kolecer, lazimnya menjadi penanda akan datangnya musim angin barat.

Pada masa lalu, kolecer juga berfungsi sebagai pengusir burung saat padi sawah atau huma mulai menguning. Suara dari putaran kolecer yang menggemuruh, membuat burung pemakan padi merasa takut untuk mendekati.

Di Sukabumi, kita masih bisa dengan mudah menemukan kolecer terpasang di sekitar sawah dan ladang, baik sendiri-sendiri maupun dipasang berkelompok dalam rentang jarak berdekatan.

Jika Anda penasaran ingin menikmati bunyi cuitan dan vibrasi suara kolecer, bisa dinikmati di Pasirsela, yang terletak di Kampung Cibiru, Desa/Kecamatan Cantayan.

Meskipun tergolong mainan, namun para pecinta kolecer tidak melulu kalangan anak-anak, karenanya, kolecer yang dipasang pun tidak selalu berukuran kecil. Rentang panjang kolecer bisa mencapai tiga hingga empat meter, dan harga berkisar satu hingga tiga juta rupiah.

Menurut Ifram Purnama (35), pria yang aktif menghidupkan kembali permainan tradisional di Kabupaten Sukabumi itu, kolecer identik dengan musim angin. Di Ciciru, sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk memasang kolecer di Pasirsela.

"Jika sudah musim angin, warga bisa berhari-hari berada di atas bukit, beradu suara kolecer dengan warga lainnya," terang Ifram kepada sukabumiupdate.com, Selasa (10/1).

Ia juga menjelaskan jika di kampungnya tersebut, masih banyak warga yang membuat sendiri kolecernya. "Sekarang sudah mulai jarang masyarakat Sukabumi yang membuat kolecer. Tapi alhamdulillah, di sini mah masih banyak yang bikin. Harganya lumayan, bisa jutaan kalau yang berukuran besar."

Ifram bahkan berencana menggelar even tahunan untuk mewadahi para pecinta kolecer, agar warisan tradisi yang unik ini bisa terus bertahan. "Bisa berupa pasangiri atau kontes, nanti kita nilai dari bentuk, keindahan, hiasan penyerta, termasuk suaranya, secepatnya akan kita adakan."

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI