Sukabumi Update

Belajar Kompak dan Kerja Keras dari Anak Sukabumi Zaman Baheula

SUKABUMIUPDATE.com - Masih ingatkah kita dengan galasin, egrang, susumputan, dan banyak lagi permainan tradisional yang pernah kita mainkan selagi kecil?

Tentu saja akan sulit menjumpai anak-anak sekarang memainkannya. Anak-anak saat ini, lebih akrab dengan smartphone, playstation, game online, dan lainnya. Kemajuan zaman telah merubah konsep bermain manusia, dari mahluk aktif, menjadi mahluk penyendiri yang pasif.

Baca juga

Kearifan Lokal Dalam Festival Desa Cicantayan 2016

1, 2, 3, Mobil Kayu Melaju, Warga Kampung Cibiru Kabupaten Sukabumi Memutar Waktu

Upaya Keras Perajin Batok Kalapa Kabupaten Sukabumi Belum Buahkan Hasil

Hal tersebut tak bisa dihindari, namun sebagai orang tua, kita bisa mengurangi dampak negatif yang timbul dari permainan masa kini. Hal tersebut ditegaskan Ifram Purnama Wira, seorang pegiat permainan tradisional asal Kampung Cibiru, Desa Cicantayan, Kecamatan Cantayan, Kabupaten Sukabumi.

Menurutnya, salah satu cara mengurangi dampak negatif dari permainan anak yang ada saat ini, ialah dengan kembali mengenalkan kaulinan tempo baheula kepada generasi kini.

"Kaulinan tempo dulu itu banyak manfaatnya, salah satunya membuat anak lebih bersosialisasi dengan lingkungan, karena kaulinan membutuhkan interaksi langsung, bukan bersifat maya," jelas Ifram kepada sukabumiupdate.com, Minggu (8/1).

Ia juga menjelaskan, jika kaulinan dapat membuat anak belajar mengenal alam, sekaligus merasa lebih dekat dengan alam. "Hampir semua bahan untuk membuat kaulinan, diambil dari alam, sehingga anak dituntut mengenal dan bisa memilih bahan terbaik dari alam untuk dibuat mainan, atau pun alat permainan," imbuhnya.

Lebih jauh Ifram menjelaskan, jika kaulinan juga dapat melatih anak belajar kekompakan, kerja keras, serta bertanggungjawab.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI