Sukabumi Update

Di Situ Sukarame Parakansalak, Ama Sadarina Sembunyi dari Kejaran Pasukan Belanda

SUKABUMIUPDATE.com - Siapa tidak mengenal Gunung Salak. Gunung yang memayungi dua provinsi dan tiga kabupaten sekaligus, yakni Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, serta Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Namun, lupakan Gunung Salak. Sekarang kita jalan-jalan menuju sebuah danau atau situ dalam bahasa Sunda yang letaknya berada di kaki gunung tersebut. Namanya Situ Sukarame, dinamai begitu, karena letaknya berada di Kampung Sukarame, Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.

Menjangkau lokasi ini tidaklah sulit, dari Stasiun Kereta Api Parungkuda, Anda melanjutkan perjalanan hingga Parakansalak, lokasi yang dikenal dengan hamparan perkebunan tehnya.

Baca Juga

Curug Sawer, Tak Ada Tempat Seperti Ini

Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango di Sukabumi Diperketat

Mengintip Ritual Rebo Panungtung di Situ Gunung Kabupaten Sukabumi

Konon, ini merupakan danau buatan sejak masa Hindia Belanda. Awalnya berupa hutan rimba tanpa penduduk. Tersiar kabar, Ama Sadarina yang pertama kali menempati daerah tersebut. Ia seorang tentara Kerajaan Mataram yang tengah diburu tentara kolonial Belanda.

Sejak kedatangan Ama Sadarina, tempat tersebut menjadi ramai, karena ia membuka perguruan ilmu kedigdayaan. Sejurus kemudian, mulailah bermunculan pemukiman, dari sanalah kata rame berasal.

“Situ ini ramainya kalau lagi weekend aja sih, hari-hari biasa pengunjungnya bisa dihitung jari,” ungkap Adwin Murfi (26), salah seorang pegiat wisata mandiri, warga Kampung Sukarame kepada sukabumiupdate.com, Jumat (13/1).

Situ Sukarame menawarkan pemandangan indah, perpaduan antara perkebunan teh, hutan damar dan pinus yang rindang, serta air danau yang jernih, di mana tujuh aliran sungai, yakni Sungai Cipangelah, Cikahuripan, Citaman, Cisalada, Cimaci, Cisarandi, dan Cisela mengairinya.

“Kalau mengitari danau, ada rakit yang bisa muat sampai 30 orang, per orang hanya dipungut dua ribu Rupiah,” ungkap Adwin.

Selain rakit, disediakan pula kendaraan air yang biasa ditemui di wahana wisata air, seperti perahu gowes berbentuk bebek dengan tarif Rp10 ribu. Memasuki kawasan wisata ini, cukup lima ribu Rupiah untuk kendaraan roda dua, dan Rp10 ribu untuk roda empat, ditambah lima ribu Rupiah lagi retribusi kebersihan.

"Ada hal lain bisa dilakukan di kawasan Situ Sukarame, yaitu berkemah. Biasanya dilakukan oleh pelajar atau komunitas. Bisa di pulau kecil yang terletak di tengah situ, bisa juga di lereng bukitnya," terang Adwin lagi.

Adwin dan warga lainnya yang peduli terhadap keberadaan situ ini, sedang melakukan upaya pembenahan di beberapa titik, misalnya para pedagang dilokalisir di suatu tempat, agar para wisatawan merasa nyaman.

"Kita juga menunggu perhatian dari pemerintah daerah agar situ ini berkembang dan menjadi andalan bagi perekonomian warga sekitar,” pungkas Adwin.

Catatan redaksi, Anda mungkin sedikit tidak nyaman dengan tingkah beberapa anak muda lokal. Tapi, sebaiknya abaikan saja. Nikmati keindahan pemandangan dan keseruan naik perahu mengitari danau.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI