Sukabumi Update

Destinasi Wisata Istimewa, Curug Panganten Mekarjaya Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Kenapa disebut Curug Panganten? Pertanyaan itu muncul ketika sukabumiupdate.com berada di lokasi Curug Panganten di Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Berbagai jawaban diberikan penduduk setempat, maupun pendatang. Ada yang mengatakan, hamparan dua bukit berdampingan yang dipisahkan aliran air seperti pengantin. Ada pula yang mengatakan, karena tempat itu sering dijadikan spot prewedding, kemudian ada pendapat, disebut Curug Panganten, karena air terjunnya berpasangan. Entah mana yang mendekati.

Curug ini punya keistimewaan tersendiri, karena ada tiga curug dan dikelilingi oleh lahan pertanian seperti sawah, kebun dan huma seluas lima hektar milik warga yang berbatasan dengan lahan PT Perkebunan Nusantar (PTPN) VIII Ciemas.

Apalagi, air di Curug Panganten ini masih jernih, memberi kesegaran saat berendam di bawah tumpahan air terjun.

Udin (50) warga Kampung Pasirangin, Desa Mekarjaya mengatakan, kendala yang dihadapi saat ini untuk membuka akses jalan. “Jalan yang ada sekarang, hasil gotong royong warga yang memiliki lahan. Selama ini paling mobil bisa parkir di atas, kalau motor bisa ke bawah dan parkir di saung sawah,” ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (21/4).

Curug Panganten kini masuk dalam kawasan wisata Geopark Ciletuh. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi, terus berupaya membenahi destinasi wisata ini agar lebih indah, dan lebih mudah dijangkau pengunjung.

Memang di lokasi yang indah ini, belum terlihat fasilitas memadai. Sehingga bagi pengunjung yang hendak ke sana, wajib membawa perbekalan memadai.

BACA JUGA:

Vespa Independent Ciawi Kunjungi Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi

Yuk, Nikmati Tuna Bakar di Tenda Biru Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi

Memandang Jurang Curam Melalui Skydeck, Berani Uji Adrenalin di Panenjoan Kabupaten Sukabumi?

Pegiat wisata mandiri Desa Mekarjaya, Duden (43), membenarkan jika curug yang baru dibuka oleh warga selama tiga bulan tersebut, masih terkendala masalah akses jalan dan lahan parkir.

“Curug panganten ini sangat istimewa, karena ada dua curug yang besar di sebelah kanan dan kiri hanya terhalang bukit dan tidak terlalu jauh jaraknya sekitar 100 meter dengan aliran airnya menjadi satu sungai. Sedangkan yang kecil jaraknya hanya 200 meter berada sebelum ke curug yang besar,.makanya disebut curug pengantin,” jelasnya. 

Menuju Curug Panganten, pengunjung dari Bandung maupun Jakarta, memiliki dua pilihan perjalanan. Melewati jalan Pajampangan atau rute Ciibadak-Palabuhanratu.

Kalau dari arah Kota Sukabumi, pengunjung bisa melintas di Jalan Palabuhan II menuju Cikembar. Di sana, papan penunjuk arah akan memandu ke arah jalan wilayah Bojonglopang. Kemudian lanjutkan perjalanan hingga ke Kiaradua. Dari sana, ambil jalan ke kiri menuju Jampang Kulon, dan lanjutkan menuju Ciemas.

Setiba di Ciemas, jalur yang wajib dilalui adalah Jalan Pasirangin menuju Desa Mekarjaya. Setiba di Desa Mekarjaya, dengan bertanya ke penduduk setempat, warga akan langsung menunjukkan lokasi Curug Panganten.

Sementara melalui rute Cibadak-Palabuhanratu, kendaraan harus diarahkan menuju Palabuhanratu. Setiba di persimpangan Bagbagan, pengunjung mengambil jalur kiri menuju Kiaradua. Di persimpangan ini, tinggal membelokkan kendaraan ke arah kanan menuju Jampang Kulon dan lanjutkan ke Kecamatan Ciemas.

Setiba di lokasi, perjalanan masih dilanjutkan dengan berjalan kaki menelusuri jalan setapak sekitar 30 menit. Curug Panganten pun menyambut kedatangan pengunjung dengan suara khas, gemericik air terjun yang menebar hawa sejuk di tengah rimbun pepohonan.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI