Sukabumi Update

Mengulik Sejarah Penting di Balik Perang Bojongkokosan Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Soekaboemi Heritage mengajak nonton film sejarah perjuangan para pahlawan dalam acara napak tilas dan tour edukatif perang Bojongkokosan di Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Napak tilas tentang sejarah Monumen Palagan Bojongkokosan merupakan inisiasi Soekaboemi Heritage, Yayasan Dapur Kipahare, Sukabumi Facebook serta komunitas Jelajah Sejarah Sukabumi.

Dilanjutkan talkshow bersama veteran  Bojongkokosan, pembagian qurban dan bingkisan sembako untuk 30 veteran.

BACA JUGA: Melihat Menara Eiffel Tak Mesti ke Paris Sebab di Desa Bojonggenteng Sukabumi Juga Ada

"Kita ajak nonton bersama film perjuangan para pahlawan yang berjuang mempertahankan tanah Pasundan, melalui pertempuran Bojongkokosan inilah sejarah mencatat," ujar Ketua Paguyuban Soekaboemi Heritage, Irman Firmansyah, Kepada sukabumiupdate.com,Sabtu (25/8/2018).

Firmansyah mengungkapkan, tour edukatif tentang sejarah Monumen Palagan Bojongkokosan penting untuk generasi muda agar memahami para pahlawan yang berjuang hingga gugur dalam pertempuran Bojongkokosan.

Dia mengungkapkan di Monumen Bojongkokosan ada lima patung berdiri kokoh, itu cermin dari perjuangan pengambilalihan kekuasaan dari pihak Jepang kepada pejuang Indonesia melalui Panitia lima.

Panitia Lima, terdiri dari Suryana dari unsur eks PETA, Kukoyo dari unsur Kepolisian, S. Waluyo dari unsur KNID, K. Abdurohim dari unsur Alim Ulama dan Ali Basuri dari unsur Daerah (kecamatan-kecamatan).

"Paska pengambilalihan kekuasaan tersebut sebelum datangnya pasukan sekutu kemudian setelah masuk pasukan sekutu barulah kekuasaan diambil alih sekutu namun karena diboncengi oleh NICA akhirnya kita menyerang pasukan konvoi Inggris terpanjang hingga sepanjang 12 kilometer. Jadi arena perangnya dari Daerah Cigombong sampai Ciranjang cuma dihancurkan Kepalanya disini, di Bojongkokosan dengan strategi menghancurkan ular berbisa," ujarnya.

Firmansyah menuturkan, perang Bojongkokosan ini dilatarbelakangi oleh pertama ketika Jepang sudah kalah perang kemudian munculah pasukan sekutu masuk ke Indonesia. Pasukan sekutu ini masuk diantaranya ada dari pasukan Inggris. Dari Pasukan sekutu membentuk satu kelompok untuk mengumpulkan orang-orang yang dipenjara oleh perang, yang jadi persoalan ketika pasukan Inggris masuk kesini bersama pasukan sekutu lainnya ternyata apa yang disebut diboncengi oleh Pasukan NICA.

BACA JUGA: Kembangkan Wisata Alam Curug Cihideung Sindangraja Sukabumi, KKM STISIP Lakukan Penataan

"Jadi sebelum Pasukan Inggris masuk ke Indonesia sempat ada pembicaraan antara Inggris dengan Belanda jadi hasil pembicaraan Inggris akan membantu Belanda untuk mengambil kekuasaan kembali ke Indonesia," jelasnya.

Maka ketika Inggris datang ikut pula pasukan inti Belanda dari Perwira sampai pasukan elit tempur, sehingga tidak terjadilah kondisi dimana pasukan Belanda membuat kantong-kantong ada di Bandung, Karawang dan memasukan senjata duluan itu diselundupkan melalui pengiriman bahan makanan jadi peristiwanya adalah ada konvoi rombongan Inggris yang membawa makanan dia meminta melalui daerah Utara Karawang untuk masuk ke Bandung.

Disana sudah terjadi beberapa pertempuran karena pertama janji dari Inggris mereka akan mengambil para tahanan dan membawa bahan makanan dengan bantuan TKR tapi ternyata TKR tidak dilibatkan sehingga terjadi pertempuran di Daerah Karawang.

BACA JUGA: Bunga Warna-warni Percantik Panorama Alam Bukit Cibuti di Geopark Ciletuh Sukabumi

Karena terjadi pertempuran di Utara mereka mengalihkan pasukan konvoi ke daerah selatan yaitu melalui Sukabumi, karena melalui Puncak susah jalurnya tanjakan sementara konvoi mereka sangat panjang jadi melalui Sukabumi tapi Sukabumi juga mereka tidak aman karena ada beberapa pertempuran terjadi.

Sebelum terjadinya Pertempuran Bojongkokosan ada pertempuran di Cicurug dan juga Gekbrong sama-sama diserang oleh Pasukan kita namun tidak sedahsyat Bojongkokosan.

Sesudah terjadi pelanggaran tersebut kemudian Letkol Edi Sukardi bertemu dengan Bupati Sukabumi beserta Perwira Militer membicarakan masalah ini, jadi seandainya terjadi pelanggaran apa yang harus dilakukan akhirnya dibuat kesimpulan bahwa kita akan menghancurkan pasukan konvoi tersebut dan akhirnya terjadilah peristiwa Bojongkokosan, pada tanggal, 9-12Desember 1945.

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI