Sukabumi Update

Kisah Noni Belanda dan Jodoh di Curug Cukcrukan Waluran Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Wisata alam di wilayah Selatan Kabupaten Sukabumi Selatan nampaknya tidak pernah habis untuk dikunjungi. Terutama potensi wisata alam air terjun atau curug.

Satu lagi curug yang menarik untuk dikunjungi ada di Kampung Cipondoh, Desa Waluran, Kecamatan Waluran yang masih termasuk zona Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Letaknya sekitar tiga kilometer dari Kantor Desa Waluran.  Warga sekitar menamakannya Curug Cukcrukan.

"Air curug ini berasal dari aliran Sungai Cikarang. Selain Curug Cukcrukan, juga ada dua curug lain yang dari aliran sungai tersebut yakni Curug Cinta, dan Cukcrukan dua. Juga ada Lawang Cukcrukan yang terasering dengan hamparan pesawahan tersusun rapi,"kata Cahya Suken penggiat wisata Kecamatan Waluran, kepada sukabumiupdate.com belum lama ini.

Selain curug, lanjut Cahya, terdapat taman bebatuan purba yang diperkirakan berusia 25 - 30 jutaan tahun. Tumpukan batu raksasa tersebut membentuk lorong-lorong yang unik, dari cerita orangtua dahulu, lorong tersebut dijadikan tempat persembunyian seorang Noni Belanda dengan nama Centring Manik. Konon, Centring Manik bersembunyi karena menolak dijodohkan.

Cahya menambahkan, Cukcrukan memiliki arti menelusuri jalan dan bermuara di sebuah curug di Kampung Cipondoh yang kental dan masih melestarikan budaya tempo dulu. Tradisi musik buhun (Gondang), masih bisa dinikmati di kampung ini.

BACA JUGA: Berburu Spot Sunset Nan Eksotis di Pantai Pasirputih Ciracap Sukabumi

"Ini sangat baik untuk edukasi bagi generasi muda, "tambahnya.

Akses jalan menuju Curug Cukcrukan bisa dilewati mobil dan sepeda motor. Sebagian masih bebatuan dan jalan tanah setapak sekitar 1,3 kilometer, sehingga yang menggunakan mobil harus jalan kaki atau naik motor sekitar 200 meter.

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI