Sukabumi Update

Dihargai Nyaris Rp 10 Juta per Batang, Ini Wujud Cokelat Termahal di Dunia

SUKABUMIUPDATE.com - Apa yang pertama terlintas di kepala saat berbicara soal Swiss, negara di Eropa tengah yang terkenal oleh keindahan pegunungannya?

Salah satu hal yang identik dengan Swiss adalah cokelatnya. Selama bertahun-tahun, Swiss dikenal sebagai salah satu penghasil cokelat terbaik di dunia.

Belum lama ini, Swiss pun kembali dapat membanggakan cokelat buatan mereka. Pasalnya, cokelat batangan termahal di dunia dihasilkan oleh salah satu produsen asal Swiss.

Cokelat tersebut dihasilkan oleh perusahaan bernama Attimo. Sementara, batangan cokelat tadi diberi nama La Chuorsa.

Melansir dari laman The Local, cokelat buatan Attimo ini dibanderol dengan harga 640 francs per 80 gram atau sekitar Rp 9,1 juta per batangnya.

Cokelat La Chuorsa sendiri dibuat oleh chocolatier Alain Mettler. Bahan-bahannya adalah cokelat Grand Cru yang mengandung 68 persen kakao, saffron, jeruk, dan biskuit renyah.

Kakao yang dimaksud diambil dari desa kecil bernama Chuao di Venezuela, yang sudah memproduksi biji kakao selama 400 tahun lamanya. Tak hanya itu, biji tersebut juga dipanen dan dijual terbatas.

Kemudian, saffron yang digunakan diambil dari Desa Mund di Valais. Desa ini menghasilkan 1 hingga 4 kg saffron saja per tahunnya, dan setiap kilogram dijual dengan harga Rp 426 juta.

Karena bahan-bahan dan harganya yang mahal ini, tidak heran jika La Chuorsa oleh Attimo terdaftar sebagai cokelat termahal di dunia dalam Guinness Book of Records.

Attimo sendiri hanya membuat 50 batang cokelat La Chuorsa yang dijual secara eksklusif.

Menurut sang chocolatier, Alain Mettler, dirinya bersenang-senang selama proses pembuatan cokelat termahal ini. Mettler bahkan mengaku jika berat badannya bertambah selama proses menentukan resep.

Tak hanya itu, Mettler juga menyebutkan jika cokelat termahal ini dapat disetarakan dengan wine mahal.

"Kau benar-benar harus membiarkannya meleleh di mulutmu dan kau akan merasakan rasa alami dari jeruk, lemon, dan tembakau. Ini benar-benar sebuah pengalaman. Ini bukan cuma sekadar cokelat batang," ujar Alain Mettler.

Sumber: Suara.com

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI