Sukabumi Update

Tak Hanya Curug, Ada Wisata Edukasi Mengenal Lebah di Jampang Tengah Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Selain memiliki rasa manis, tentunya madu pun kaya akan khasiat dan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Pemikiran inilah yang terus mendorong Endang Brata Jaya (26 tahun), pemuda Kampung Lembur Situ RT 07/02 Sindangresmi, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, untuk mengembangkan lebah sebagai objek wisata edukasi.

Lahan seluas 2000 meter yang masuk wilayah Blok Saketeng, sudah sekitar tiga bulan dijadikan lokasi wisata edukasi penakaran lebah. Di sana pengunjung dapat melihat secara dekat berbagai jenis lebah. Bahkan, pengunjung juga diperkenankan mencicipi madu di lokasi tersebut.

"Di lokasi penakaran pengunjung bisa melihat dan mengetahui jenis lebah, ada lebah madu trigona, lebah madu nyiruan, serta lebah madu hutan odeng. Pengunjung dipandu oleh pawang," kata Endang, Sabtu (26/9/2020).

Endang menuturkan, saat ini sudah ada lebih dari 400 kotak sarang koloni lebah madu, yang terdiri dari 200 kotak lebah trigona dan 200 lebah nyiruan. Ia menyebut, semua lebah tersebut sudah berproduksi.

BACA JUGA: Pikat Wisatawan, Akses ke Situ Cipiit Jampang Tengah Sukabumi Dibenahi

"Sarang kotak lebah tersebar di sekitar tempat tersebut yang terintegrasi dengan alam yang masih alami, binatang liar, dan juga ada dua curug yang masih asri," bebernya.

Di lokasi penakaran lebah, terdapat dua curug yakni Curug Saketeng dari aliran Sungai Rancabali dan Curug Katineng dari aliran Sungai Ciasahan. Curug tersebut masing-masing memiliki ketinggian sekitar 15 meter dengan kedalaman yang bervariasi.

"Jarak kedua curug tidak terlalu jauh, hanya sekitar 20 meteran. Keduanya masih dalam penataan, akan tetapi sudah bisa dikunjungi, baik siang maupun malam, karena sudah ada lampu penerangan," ungkap Endang.

Akses jalan menuju lokasi cukup baik. Endang berujar, patokan lokasi tersebut adalah Curug Pareang. Sebab Curug Pareang masih berada di kawasan dua curug itu.

Dari Jalan Raya Panggeleseran Jampang Tengah, pengunjung dapat menempuh jarak sekitar 5 hingga 6 kilometer, lalu kemudian memasuki jalan desa yang telah diaspal.

"Saat ini belum diberlakukan tiket masuk, jadi pengunjung hanya memberi seikhlasnya untuk kebersihan dan parkir," pungkas Endang.

Editor : Koko Muhamad

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI