SUKABUMIUPDATE.com - Air terjun atau Curug Bibijilan yang berada di Kampung Lebaknangka RT 05/07 Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi mempunyai keistimewan tersendiri.
Selain posisinya yang berundak-undak, juga sumber air terjun bukan dari aliran sungai, akan tetapi keluar dari sebuah goa.
"Sumber airnya keluar dari Goa Siluman atau Goa Buniayu, makanya disebut Curug Bibijilan," ujar pengelola curug, Apong Suhenda (48 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Minggu (25/10/2020).
BACA JUGA: Mitos Menir Belanda di Balik Keindahan Curug Nini di Cidadap Sukabumi
Di dalam goa tersebut, lanjut Apong, ada sebuah situ atau danau yang cukup luas. Situ yang ada di dalam goa itu yang menjadi sumber air yang mengalir menyusuri bebatuan.
"Sehingga membentuk air terjun yang berundak-undak dengan air yang cukup jernih dan dingin. Di Curug Bibijilan ini ada 14 undakan curug dengan ketinggian bervariatif, paling tinggi 40 meter," lanjut Apong.
"Ada juga beberapa kolam yang bisa dijadikan tempat bermain air atau berenang. Selain itu lokasi yang berada di area Perhutani sangat cocok untuk camping. Panjang terjalnya mencapai 500 meter lebih yang teraliri air, jadi pengunjung bisa berpetualang menyusuri curug," ungkap Apong.
Salah satu spot di Curug Bibijilan, Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.
Updaters yang ingin ke Curug Bibijilan, aksesnya cukup mudah. Dari Kota Sukabumi sekitar 35 kilometer, melewati ruas jalan Sagaranten.
"Nanti bisa langsung menuju Kampung Lebaknangka Desa Kertaangsana. Kendaraan roda dua dan empat bisa masuk dan disediakan parkir. Dari tempat parkir sekitar 50 meter jalan kaki sampai ke lokasi. Fasilitas lainnya sudah tersedia ada warung, MCK, serta mushola. Untuk masuk ke lokasi per orang bayar Rp 6000, parkir motor Rp 3000, mobil Rp 10.000. Untuk paket camping Rp 30.000 termasuk parkir," terangnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.
Editor : Herlan Heryadie