Sukabumi Update

Pohon dan Batu Hitam, Ini Asal Muasal Objek Wisata Panorama Cikondang Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Ada banyak objek wisata di Kabupaten Sukabumi yang awalnya lokasi itu biasa-biasanya namun setelah dikelola berubah menjadi tempat yang banyak didatangi pengunjung.

Seperti Objek wisata panorama Cikondang di Desa Cimanggu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini awalnya merupakan sebuah perbukitan atau biasa disebut sampalan, tempat menggembala kerbau. Setelah dikelola dan dilengkapi fasilitasnya, kini tempat ini ramai didatangi pengunjung dari berbagai pelosok.

BACA JUGA: Panorama Cikondang Sukabumi Manjakan Pengunjung dengan Gazebo dan Jogging Track

Di lokasi tersebut, wisatawan akan disuguhi suasana di ketinggian hingga memandang lepas aliran Sungai Ciseureuh, Sungai Cisuru, perbukitan dan persawahan, serta beberapa curug dari aliran Sungai Ciseureuh, yakni Curug Cipeucang, Curug Cipurut, Curug Rajiam dan bebatuan unik yang bentuknya seperti Batu Papan.

Fasilitas di objek wisata  panorama Cikondang di Desa Cimanggu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pengelola Wisata Panorama Cikondang Apen Supendi mengatakan, lahan dengan luas sekitar 1 hektar itu merupakan perbukitan dengan beraneka ragam tumbuhan diantaranya pohon limus dan pohon kondang.

Menurut Apen, nama Cikondang ini, berawal dari pohon kondang yang banyak tumbuh didaerah itu. "Orangtua dulu mengabadikan menjadi nama Kampung Cikondang," tutur Apen kepada sukabumiupdate.com, Jumat (5/2/2021).

BACA JUGA: Panorama Cikondang Cimanggu Sukabumi Banjir Wisatawan, Ada Apa Disana?

Di lokasi itu banyak terdapat bebatuan warna hitam mulai dari atas bukit hingga turun ke Sungai Ciseureuh. "Sampai ada yang tingginya 7 meter menutup permukaan tebing," jelasnya. 

Apen menuturkan, sekitar 10 tahun yang lalu lokasi tersebut sudah tidak dijadikan tempat menggembala kerbau. Bebatuan yang berada di perbukitan itu mulai diambil dan dipakai pengerasan jalan ke pemukiman. Batu-batu ini diberi nama black stone dan menjadi salah satu panorama di objek wisata itu. "Sekarang juga masih ada sisa batu hitam dan diberi nama Black Stone," tambahnya. 

Tercetus ide untuk membangun tempat itu menjadi objek wisata muncul di tahun 2016 lalu yang berawal dari saung-saung untuk tempat istirahat. 

"Kami mendirikan saung bersama rekan rekan hanya untuk sekedar tempat istirahat dan berkunjunglah mereka pegiat wisata.  Dari obrolan ringan tercetuslah untuk memanfaatkan tempat itu menjadi objek wisata. Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak mulai dari Pemdes dan Muspika, dari tahun ke tahun ada peningkatan baik secara penataan, maupun jumlah kunjungan wisatawan, " terangnya.

Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI