Sukabumi Update

Menelusuri Gua Ijar di Nyalindung Sukabumi, Ada Stalagmit dan Stalaktit Keren

SUKABUMIUPDATE.com - Tidak jauh dari air terjun atau Curug Bibijilan yang berlokasi di hutan pinus lahan Perhutani di Kampung Lebaknangka RT 05/07 Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, terdapat sejumlah gua, salah satunya Gua Ijar.

Warga setempat menyebutnya Gua Ijar karena diambil dari nama petani yang dulu menggarap lahan tersebut. "Namanya Pak Ijar (95 tahun). Saat ini masih ada, tapi sudah pikun," kata pengelola kawasan wisata itu, Apong Suhenda (48 tahun), Jumat, 8 Oktober 2021.

Jarak Gua Ijar dengan Curug Bibijilan pun cukup dekat. Apong menyebut hanya kurang lebih 100 meter. Jika ada pengunjung yang ingin coba masuk ke gua tersebut, ada petugas yang akan mengantar. "Namun yang bisa masuk hanya dari usia 10 tahun ke atas," ujar Apong.

Jika Anda dari Kota Sukabumi, akses menuju lokasi wisata Curug Bibijilan dan Gua Ijar bisa ditempuh lewat Jalan Nyalindung - Sagaranten sejauh kurang lebih 35 kilometer. Nantinya, Anda tinggal menuju Kampung Lebaknangka, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung.

Kendaraan roda dua dan empat pun bisa masuk ke area wisata karena sudah tersedia lahan parkir. "Dari tempat parkir sekitar 50 meter jalan kaki untuk sampai ke lokasi," kata Apong. Fasilitas yang tersedia di kawasan tersebut di antaranya warung, toilet, dan musala.

photoSuasana di dalam Gua Ijar di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. - (Istimewa)

Baca Juga :

Untuk bisa masuk ke lokasi, Anda hanya membayar Rp 6 ribu per orang, lalu tarif parkir sepeda motor Rp 3 ribu dan mobil Rp 10 ribu. Sementara paket berkemah atau camping, dipatok Rp 30 ribu, termasuk biaya parkir. "Kalau masuk gua, per orang Rp 50 ribu plus guide," ujar Apong.

Selain Gua Ijar, Apong menyebut di sekitar Curug Bibijilan memang terdapat beberapa gua lain. "Jumlahnya diprakirakan ada 40 gua. Kalau ditelusuri mungkin saling menyambung antara gua satu dan yang lain," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Relawan Probumi Indonesia, Asep Has, mengatakan, berdasarkan cerita warga setempat, ditemukan banyak gua dengan berbagai nama. Bahkan ada yang belum diberi nama. "Kami dan tim pun menelusuri untuk cave maping sambil buang sampah yang terbawa air, salah satunya di Gua Ijar," kata Asep.

Asep mengungkapkan beberapa gua yang ditemukan di sekitar Curug Bibijilan memiliki keistimewaan karena diprakirakan saling menyambung. Beberapa di antaranya pun berbentuk vertikal dan sangat berbahaya jika dimasuki tanpa menggunakan alat pelindung diri atau APD sesuai standar.

"Karena di dalamnya ada gua yang perlu merangkak sebab sempit. Termasuk ada aliran sungai yang memungkinkan nyambung antar gua," terangnya. "Kalau lebar bervariasi dan kedalamannya sekitar 10 hingga 30 meter di bawah permukaan tanah. Ada bebatuan stalagmit dan stalaktit serta pilar yang terbentuk dari bertemunya dua batuan itu."

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI