Sukabumi Update

Liburan ke Cikaniki, Pesona TNGHS Bisa Melihat Owa Jawa!

SUKABUMIUPDATE.com - Buat kamu yang bosan dengan pilihan liburan yang itu-itu aja, liburan dengan konsep alam bisa jadi pilihan, salah satunya wisata Cikaniki.

Bukan sembarang wisata alam, destinasi ini benar-benar berada di tengah hutan tepatnya di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Biar gak penasaran apa saja sih pesona dan keunikan dari wisata alam ini, yuk mengenal lebih jauh Cikaniki!

Baca Juga :

Lokasi Cikaniki

photoLokasi Cikaniki - (via Google Maps)</span

Disebut sebagai jantung dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Cikaniki memang berada di tengah-tengah kawasan hutan taman nasional yang diresmikan pada 1997 tersebut. 

Oleh karena itu, Cikaniki menawarkan sensasi berada di tengah hutan yang merupakan habitat dari satwa endemik Pulau Jawa.

Dilansir dari situs halimunsalak.org, dalam pengelolaan TNGHS, manajemen dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan, yaitu tingkat Balai TNGHS, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) dan Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN). 

Terdapat 3 wilayah SPTN (Lebak, Bogor dan Sukabumi) dan 17 RPTN lingkup TNGHS. Cikaniki merupakan salah satu RPTN di SPTN Wilayah II Bogor.

Secara administratif pemerintahan, kawasan Cikaniki terdapat di perbatasan antara kabupaten Bogor dan Sukabumi. 

Resort dapat dicapai baik dengan menggunakan kendaran sepeda motor ataupun mobil, melalui jalur Parung Kuda – Kabandungan – Cikaniki, ataupun melalui jalur Leuwiliang dari Bogor, melalui Malasari.

Kesempatan Bertemu Owa Jawa

photoIlustrasi Owa Jawa - (via halimunsalak.org)</span

Sebagai rumah dari berbagai satwa kunci Taman Nasional Gunung Halimun Salak, kamu bisa berkesempatan untuk bertemu dengan owa jawa ketika berkunjung ke Cikaniki.

Selain owa jawa, ada banyak satwa liar yang menghuni kawasan hutan di Cikaniki diantaranya macan tutul jawa, elang jawa, elang hitam dan lutung.

Untuk dapat berjumpa dengan satwa-satwa tersebut perlu keberuntungan yang besar karena mereka tidak selalu berdiam di satu tempat. 

Selain itu, kamu perlu masuk ke dalam hutan dan rela untuk ‘blusukan’ karena kondisi hutan taman nasional ini merupakan hutan hujan tropis.

Perlu kamu ketahui juga bahwa satwa yang ada di kawasan taman nasional merupakan satwa liar dan dilindungi. 

Oleh karena itu satwa tersebut tidak boleh diburu dan diberi makan. Jarak antara manusia dengan satwa juga perlu diperhatika ya.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka kunjungan ke hutan untuk bertemu satwa harus didampingi oleh ahlinya.

Liburan dan Menginap di Homestay atau Camping Ground

Soal menginap, Cikaniki menawarkan pilihan homestay dan camping ground. 

Yang paling terkenal yaitu di Citalahab Central. Di sana banyak pilihan rumah warga yang ditawarkan sebagai homestay.

Kebanyakan homestay di Citalahab terbuat dari kayu sehingga memberi sensasi rumah pedesaan yang hangat. 

Meski merupakan desa di tengah hutan, tenang saja, akses listrik dan sinyal televisi masih tersedia. 

Selain itu, ada juga warung yang menyediakan berbagai makanan dan kebutuhan lainnya.

Akan tetapi yang perlu kamu ketahui juga, jaringan sinyal internet di sini memang kurang bagus. 

Meski begitu, dengan kondisi tersebut bisa menjadi kesempatan kamu untuk lepas dari ponsel yang sering sekali menjadi atensi. 

Kamu bisa jadi lebih fokus menikmati alam dan menjalin komunikasi lebih intens bersama keluarga, teman atau masyarakat sekitar.

Di Citalahab Central juga terdapat camping ground yang persis terletak di sisi sungai.

Camping ground ini menawarkan kamu sensasi menginap di hutan dengan suara air sungai yang deras dan air yang jernih.

Liburan Canopy Trail dan Stasiun Riset Cikaniki

photoIlustrasi Suspension Bridge - (via roamindonesia.com)</span

Di hutan Cikaniki tepatnya dekat dengan Stasiun Riset Cikaniki terdapat tempat pemantauan satwa dari ketinggian yang disebut Canopy Trail. 

Selain itu, disana juga ada suspension bridge atau jembatan gantung yang menghubungkan kanopi satu dan lainnya dengan ketinggian kurang lebih 200 meter di atas sungai.

Adapun Stasiun Riset Cikaniki, seperti namanya merupakan tempat riset para peneliti Taman Nasional Gunung Halimun Salak khususnya untuk wilayah Cikaniki. 

Tidak hanya itu, tempat ini juga menawarkan fasilitas menginap yang bisa menjadi pilihan kamu apabila ingin berkunjung ke Curug Cimacan karena jaraknya yang dekat.

Liburan Wisata Air Terjun

Setelah lelah menjelajah hutan bakal asyik banget nih kalau main air. Curug Cimacan bisa jadi solusinya! 

Terletak tidak jauh dari Stasiun Riset Cikaniki, air terjun ini menawarkan air yang deras dan jernih.

Karena berada di tengah hutan, curug ini tidak banyak dikunjungi orang sehingga kamu bisa merasakan berlibur layaknya di air terjun pribadi. 

Setelah lelah bermain air kamu bisa menikmati bekal di tempat duduk yang sudah dibangun dekat curug.

Mengenal Model Kampung Konservasi, Kampung Sukagalih

Tidak jauh dari Cikaniki, terdapat kampung Sukagalih yang berada di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. 

Sebagai salah satu kampung yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, kampung ini sukses dididik menjadi Model Kampung Konservasi (MKK).

Diberi sosialisasi dan pemahaman soal konservasi dan taman nasional selama kurang lebih 12 tahun, masyarakat Kampung Sukagalih menjadi paham dan dapat menuai kehidupan yang lebih baik setelahnya.

Mereka menerapkan hidup cukup tak berlebihan dan sebagian besar menggantungkan hidup dari beternak dan bertani. 

Dengan begitu tidak heran banyak kandang ternak, sawah dan kebun-kebun hijau yang menjadi pemandangan sehari-hari.

Kampung ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata berbasis pendidikan dan sosial dimana kita bisa mengenal kebiasaan dan kisah hidup yang insipiratif dari masyarakat MKK yang berhasil ini.

Itulah beberapa keunikan dan hal yang bisa dijadikan alasan bagi kamu untuk berkunjung ke Cikaniki. 

Sebelum berwisata ke sini ingat tiga hal utama berkunjung ke alam; jangan tinggalkan apapun selain jejak, jangan ambil apapun selain foto dan video, serta jangan bunuh apapun selain waktu.

Selamat Berpetualang!

Writer: Geok Merwan

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI