SUKABUMIUPDATE.com - Tak disangka-sangka beberapa kata yang menurut orang sangat biasa namun ternyata banyak dicari artinya oleh masyarakat Indonesia.
Hal tersebut diketahui dari data Year In Search Google Indonesia yang menunjukan beberapa kata yang artinya dicari oleh masyarakat.
Di peringkat pertama kata yang artinya paling banyak dicari adalah Bestie dan peringkat kedua ditempati kata Cepmek. Bagi sebagian orang mungkin kedua kata tersebut sangat biasa, namun ternyata untuk yang lainnya malah berkebalikan.
Baca Juga: 6 Peristiwa yang Menelan Ratusan Korban Jiwa di Sepanjang Tahun 2022
Lantas, kata apa saja sih yang paling banyak dicari artinya di Google Indonesia sepanjang tahun 2022? Simak penjelasannya dibawah ini ya.
Kata Paling Dicari di Google Indonesia | Foto: Google
1. Apa Arti Bestie
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa kata Bestie menempati posisi pertama dalam data Year In Search Google Indonesia sepanjang tahun 2022.
Lantas apa sih arti kata bestie yang banyak dipertanyakan ini?
Bestie merupakan salah satu kata yang diambil dari bahasa Internasional atau bahasa Inggris yang artinya adalah sahabat.
2. Apa itu Cepmek
Kata Cepmek ini populer berkat seorang TikToker yang bernama Alif atau mulanya dikenal dengan Dilan Cepmek.
Cepmek sendiri muncul saat Alif menjawab pertanyaan dari netizen yang menanyakan model rambut yang dia pakai.
Usut punya usut, Cepmek ini ternyata sebuah singkatan yang artinya Cepak Mekar yang merupakan hairstyl yang dia gunakan.
3. Artinya Healing
Siapa sangka kata Healing menjadi salah satu kata yang artinya banyak dicari oleh masyarakat Indonesia.
Kekinian, kata tersebut memang banyak digunakan oleh pengguna sosial media. Biasanya orang menggunakan kata tersebut saat sedang stres dan butuh hiburan.
Nah untuk menjawab rasa penasaran para netizen, kata Healing ini berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan menurut kamus besar bahasa Inggris terjemahan Indonesia mengacu pada arti penyembuhan.
Arti healing juga bisa dimaksudkan dengan penyembuhan jiwa, perasaan, batin, maupun pikiran. Oleh sebab itu,munculah istilah self healing yang artinya penyembuhan diri.
4. Apa Itu Love Bombing
Love Bombing memang banyak dibicarakan di media sosial. Salah satu yang menjadikan kata Love Bombing trending saat adanya kasus Arawinda.
Nah, lantas apa sih arti Love Bombing? Mengutip dari satu persen Love Bombing merupakan suatu bentuk manipulasi emosional yang dilakukan untuk mendapatkan kontrol atas diri seseorang.
Contohnya, menghujani perhatian yang berlebih sehingga pasangan merasa di nomor satukan. Dengan begitu, seseorang akan merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhannya.
5. Apa Itu Kripto
Menempati posisi ke lima, ternyata pengertian Kripto juga masih dicari orang banyak. Cryptocurrency atau uang kripto sendiri merupakan aset digital yang dirancang untuk bekerja sebagai media pertukaran menggunakan kriptografi yang kuat untuk mengamankan transaksi keuangan, mengontrol penciptaan unit tambahan, dan memverifikasi transfer aset.
Mama cryptocurrency ini berasal dari cryptography yang punya arti kode rahasia dan currency yang berarti mata uang.
Macam-macam cryptocurrency di antaranya adalah Bitcoin, Ethereum, Litecoin, Ripple, Stellar, Dogecoin, Cardano, Eos, dan Tron.
6. Apa Itu Crush
Populer dikalangan anak zaman now, Crush masih menjadi salah satu kata yang banyak dicari.
Crush sendiri diambil dari bahasa Inggris yang secara harfiah artinya adalah menghancurkan. Namun dalam bahasa gaul Crush memiliki arti yang lain yaitu seseorang yang kamu sukai secara diam-diam.
7. Anxiety Adalah
Last but not least, adalah Anxiety. Kata ini sebenarnya merupakan kata yang berhubungan erat dengan keadaan mental seseorang.
Anxiety ini juga berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah kecemasan. Namun tidak hanya itu, arti anxiety secara lebih dalam merupakan sebuah kondisi yang dirasakan ketika seseorang menghadapi situasi atau mendengar berita yang menimbulkan rasa takut atau khawatir.
Nah itulah tujuh kata yang paling banyak dicari sepanjang tahun 2022 oleh masyarakat Indonesia hingga menjadi trending Google.
Editor : Reza Nurfadillah