Sukabumi Update

Hati-hati saat Jual Smartphone, Data Pribadi Kamu Mungkin Belum Terhapus Semua

SUKABUMIUPDATE.com - Apakah kamu termasuk pengguna smartphone atau laptop yang suka menjual perangkat tersebut saat sudah bosan memakainya? Mulai sekarang berhati-hatilah karena penelitian terbaru dari perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan, data pribadi di sebagian besar perangkat bekas belum dihapus seutuhnya dan berpotensi disalahgunakan.

Berbagai informasi pemilik sebelumnya yang berisiko bisa diakses pihak ketiga, tidak hanya membahayakan diri sendiri. Hal itu akan bergantung kepada jenis informasi apa yang ditemukan. 

"Ketika data pribadi jatuh ke tangan yang salah, hal itu bisa membahayakan juga teman dan keluarga atau bahkan perusahaan Anda," ucap Head of Global Research and Analysis Team (GreAT) Eropa, yang juga tim riset dan pengembangan Kaspersky, Marco Preuss dilansir dari Tempo.

Dalam keterangan tertulisnya, Jumat 5 Februari 2021, Preuss mengungkapkan bahwa semua pengguna harus selalu menyimpan data di perangkat pribadi dalam keadaan terenkripsi. Hal ini untuk berjaga-jaga bila perangkat tersebut hilang atau seseorang bisa mendapatkan akses yang tidak sah.

Selama kurang lebih dua bulan, Preuss dan timnya menganalisis lebih dari 185 perangkat media penyimpanan, antara lain kartu memori dan hard drive. Mereka menemukan bahwa 90 persen data masih tersisa di perangkat itu.

Dari 90 persen isian data, 16 persen di antaranya bisa diakses secara langsung. Sedangkan 74 persen lainnya diekstraksi menggunakan ukiran file (file carving)-metode memulihkan file dari ruang yang tidak beralamat pada media penyimpanan.

Kaspersky juga menemukan data dari entri kalender berisi catatan rapat hingga foto dan video pribadi. Bahkan termasuk dokumen pajak, informasi perbankan, login rahasia, dan informasi medis. 

Tak hanya itu, 17 persen perangkat juga diketahui memasang pemindai virus. Dengan kata lain, para pengguna yang membeli perangkat bekas tersebut mungkin berpotensi mewarisi malware dari pemilik sebelumnya.

Christian Funk, Head of GReAT Jerman menambahkan, kesalahpahaman yang cukup umum terjadi adalah masalah menghapus data pribadi atau melakukan format ulang media penyimpanan yang cukup untuk membersihkan data. Funk menjelaskan, data tersebut rentan untuk dipulihkan kembali. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pembersihan total.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI