Sukabumi Update

Bacaan Doa Iftitah Latin Versi Panjang dan Pendek Lengkap dengan Artinya

SUKABUMIUPDATE.com - Doa iftitah atau istiftah merupakan doa yang dibaca pada rakaat pertama sholat setelah takbiratul ihram.

Mengutip dari Suara.com, bacaan doa iftitah sendiri berisi pujian serta sanjungan seorang hamba kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Sehingga bacaan ini sangatlah baik diamalkan ketika seorang muslim mengerjakan sholat. Berdasarkan riwayat Ibnu Umar RA, dia berkata: 

"Ketika kami sholat bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba seseorang mengucapkan 'Allahuakbar kabira walhamdu lillahi katsira wasubhanalla hibukratawwa ashiilan'. Selesai sholat, Rasulullah SAW bertanya, 'Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?' Seorang sahabat menjawab, 'Saya, wahai Rasulullah.' Beliau lalu bersabda, 'Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi sebab pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu' Kata Ibnu Umar, 'Maka aku tak perna lagi meninggalkannya semenjak aku mendengar Rasulullah SAW mengucapkan hal itu.'" (HR. Muslim).

Baca Juga :

Doa iftitah dapat dilafalkan di rakaat pertama. Tepatnya yaitu setelah melakukan gerakan takbiratul ihram sebelum membaca surah Al Fatihah. Doa iftitah bermaksud sebagai pembuka dalam beribadah. 

Beberapa bacaan doa iftitah bahkan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan versi pendek dan panjang. Untuk lebih terangnya, simak mengenai bacaan doa iftitah latin sesuai syariat Islam berikut ini.

photo(Ilustrasi) Doa iftitah atau istiftah merupakan doa yang dibaca pada rakaat pertama sholat setelah takbiratul ihram - (iStock)</span

Bacaan Doa Iftitah Latin 

Di dalam praktiknya, ada dua versi doa iftitah yang dapat dibaca umat Islam yakni versi panjang dan pendek. Meskipun berbeda, namun doa iftitah yang dibaca sebenarnya memiliki makna yang sama. Berikut ini bacaan doa iftitah latin lengkap dengan artinya: 

1. Bacaan Doa Iftitah Latin yang Pertama 

Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin. 

Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim.

Baca Juga :

2. Bacaan Doa Iftitah Latin yang Kedua 

Allahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqatsawbul abyadlu minaddanasi. Allahummaghsil khathaayaaya bil maai watstsalji walbaradi. 

Arti: Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana engkau menjauhkan timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air yang dingin." (HR. Bukhari dan Muslim) 

Hukum Membaca Doa Iftitah 

Doa iftitah dapat dibacakan ketika sholat wajib ataupun sunnah selain sholat jenazah dan sholat ghain. Hal ini dijelaskan oleh Syekh Nawawi al Bantani dalam kitabnya Nihazatuz Zain: 

“Setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta'awudz disunnahkan membaca doa iftitah di selain sholat jenazah. Sedangkan di dalam sholat jenazah tidak disunnahkan membaca doaatitah sholat jenazah lebih singkat untuk pelaksanaannya.” (Syekh Nawawi al Bantani, Nihayatuz Zain, halaman 62). 

Sedangkan hukum membaca doa iftitah yaitu sunnah. Hal ini dijelaskan dalam kitab Al Adzkar, Imam An Nawawi berkata: 

"Ketahuilah bahwa semua doa-doa ini hukumnya mustahabbah (sunnah) dalam sholat wajib maupun sholat sunnah” (Al Adzkar, 1/107).

Baca Juga :

SUMBER: SUARA.COM/Putri Ayu Nanda Sari

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI