Sukabumi Update

Penganiayaan Siswi SMP, Alasan Anak Melakukan Tindakan Kekerasan

SUKABUMIUPDATE.com - Tagar #JusticeForAudrey ramai dibicarakan di seluruh media sosial. Tagar tersebut membicarakan kasus pengeroyokan siswa SMP, berinisial AY, oleh 12 siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat 29 Maret 2019. Netizen bahkan membuat petisi di laman change.org yang mendesak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) untuk membela korban.

Kasus ini menyentuh banyak hati masyarakat, dan banyak yang tidak mengerti alasan 12 anak SMP yang tega melakukan tindakan kekerasan terhadap sesama. Kini, korban penganiyaan tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit swasta di Pontianak. Ia mengalami trauma fisik dan psikologis.

Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, menjelaskan alasan anak bisa melakukan tindakan kekerasan. “Jadi gini sebenarnya kenapa seorang anak melakukan tindakan kriminal atau bullying dan sebagainya? Karena ada kebutuhan untuk diterima kebutuhan untuk menguasai dirinya dan teman-temannya,” tutur Anna Surti Ariani saat ditemui dalam acara Wonderfest, di Jakarta Selatan, Rabu 10 April 2019.

Ada beberapa alasan mengapa anak memiliki kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah anak merasa tidak diterima di masa kecil. “Waktu kecil aktivitasnya gitu-gitu saja, belajar, les, belajar, les. Jadi dia tidak bisa menumpahkan kegiatan yang lebih bersifat spontan,” lanjut Anna. Dia mengatakan kalau bullying atau tindakan kekerasan seperti kasus ini relasinya adalah top down. Ada satu orang atau kelompok yang di atas dan satu orang atau kelompok yang di bawah.

Anak-anak melakukan tindakan kekerasan saat mereka merasa tidak memiliki kegiatan lain yang bisa mengeluarkan emosi mereka. “Saya memang memprihatinkan sekali segala kondisi bullying. Hanya yang perlu juga kita cermati, mestinya bisa memberikan ide-ide aktivitas yang lebih positif untuk anak-anak kita. Jadi mereka tidak perlu menyerang teman lain,” jelas Anna. Salah satu cara untuk menghindari anak melakukan kekerasan adalah dengan rutin berinteraksi dengan anak.

Sumber: Tempo

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI