Sukabumi Update

Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ketika Ngobrol soal Virus Corona

SUKABUMIUPDATE.com - Tersebarnya data dua pasien positif virus corona Covid-19 di Indonesia ke publik, menuai kecaman banyak pihak.

Dilansir dari suara.com, sebab penyebaran data pasien tersebut termasuk pelanggaran hak privasi pasien. Apalagi, data penyakit pasien adalah bersifat rahasia.

Secara umum, ada beberapa tindakan yang bisa kita lakukan untuk menghindari timbulnya stigma mengenai virus corona.

Berikut adalah beberapa tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan menurut keterangan resmo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

DO - Membicarakan tentang penyakit yang disebabkan oleh virus vorona.

DON'T - Jangan cantumkan lokasi atau identitas etnis kasus corona. Seperti "Virus Wuhan", "Virus Cina", atau "Virus Asia". Nama resmi virus tersebut adalah COVID-19. "co" berarti corona, "vi" berarti virus, "d" berarti disease atau penyakit, dan 19 dicantumkan karena virus muncul pada tahun 2019.

DO - Boleh membicarakan tentang orang yang terdeteksi positif corona, orang yang sedang dirawat, orang yang telang dinyatakan sembuh, atau orang yang meninggal akibat COVID-19.

DON'T - Jangan mengasosiasikan orang-orang tersebut dengan sebutan "kasus COVID-19" atau "korban".

DO - Boleh berbicara mengenai "orang yang kemungkinan terdeteksi positif corona" atau "orang yang diduga terpapar corona".

DON'T - Jangan menyebut orang yang masih terduga dengan sebutan "suspek COVID-19" atau "suspek kasus".

DO - Boleh berbicara tentang "pengidap COVID-19".

DON'T - Jangan menyebut penderita tersebut sebagai "orang yang menularkan", "orang yang menginfeksi orang lain", "orang yang menyebarkan virus" karena istilah tersebut berkonotasi sebagai tindakan yang dilakukan secara sengaja.

DO - Bicarakan secara akurat mengenai resiko COVID-19 berdasarkan data ilmiah dan informasi petugas kesehatan terkini.

DON'T - Jangan mengulangi atau menyebarkan rumor yang belum terkonfirmasi. Hindari menggunakan istilah hiperbola yang menimbulkan ketakutan seperti "bencana", "kiamat" dan semacamnya.

DO - Bicarakan dengan nada positif. Tekankan pada efektivitas pencegahan dan perawatan. Penyakit ini bisa diatasi oleh beberapa orang. Ada beberapa langkah mudah yang bisa digunakan untuk melindungi kita dan orang-orang terdekat yang rentan akan penyakit ini.

DON'T - Jangan mempertegas pesan yang menyebarkan ketakutan atau ancaman.

DO- Pertegas pesan mengenai langkah perlindungan dan pencegahan, serta bagaimana melakukan pemeriksaan awal, uji kesehatan dan perawatan mengenai paparan virus corona.

 

Sumber : suara.com

 

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI