Sukabumi Update

3 Langkah Mudah Olahraga dengan Anak kala Pandemi Covid-19

SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu dampak negatif akibat terlalu lama di rumah guna mencegah penyebaran Covid-19 adalah kurangnya aktivitas fisik yang bisa dilakukan. Melansir dari tempo.co, hal ini justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan setiap anggota keluarga di rumah.

“Masalah kesehatan itu termasuk obesitas, hipertensi, gangguan jantung, diabetes melitus, juga gangguan kadar lemak darah yang semuanya berkaitan dengan inaktivitas tubuh,” kata dokter spesialis olahraga Michael Triangto dalam keterangan pers yang diterima Tempo.co pada 29 April 2020.

Untuk itu, Michael mengimbau agar olahraga tetap dilakukan selama di rumah saja oleh seluruh anggota keluarga yang meliputi orang tua dan anak. Beberapa persiapan yang bisa dilakukan, seperti berikut ini.

Menggunakan peralatan yang ada

Karena adanya anjuran pemerintah untuk diam di rumah saja, artinya olahraga pun harus memanfaatkan berbagai peralatan yang ada di sekeliling ruangan, bisa berupa dinding, lantai, sofa, ranjang, dan meja.

Memasukkan unsur permainan

Karena akan dilakukan bersama dengan bayi dan anak, maka di dalam setiap olahraga yang dikerjakan harus memiliki unsur permainan sehingga keceriaan haruslah menjadi ciri khas dari latihan tersebut.

Mampu mengaplikasikan program olahraga

Sama seperti program olahraga pada umumnya, tentu harus memenuhi prinsip FITT, yaitu program tersebut memiliki Frequency, Intensity, Type, dan Time. Adapun, makna dari masing-masing huruf tersebut yakni frekuensi latihan yang diharapkan dilakukan 3 -5 kali seminggu.

Intensitas berarti latihan cukup yang ringan saja karena akan melibatkan bayi dan anak-anak. Untuk memastikan intensitas latihan yang dilakukan tetap berada di area berintensitas ringan, maka pada saat melakukannya, kita maupun anak-anak tidak perlu berlatih hingga terengah-engah.

Untuk tipe latihan harus mencakup jenis aerobik dan anaerobik. Pengertian dari aerobik adalah jenis latihan yang bercirikan gerakan ringan yang dilakukan berulang-ulang, misalnya berjalan, sepeda statis, ataupun mengikuti gerak seakan-akan sedang mengayuh pedal sepeda. Latihan berjenis anaerobik lebih banyak menggunakan kemampuan dan kekuatan otot-otot tubuh yang lebih ditujukan bagi kebugaran tubuh.

Sedangkan untuk waktu, saat melakukan latihan tadi Michael menyarankan selalu 30-50 menit per minggu lantaran itu pula yang disesuaikan diajarkan oleh American College of Sports Medicine (ACSM).

 

Sumber : tempo.co

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI