Sukabumi Update

Milenial, Ini Tips Cegah Kantong Jebol Belanja Kosmetik Online

SUKABUMIUPDATE.com -  Selama masa Pandemi Covid-19 ada kecenderungan para generasi milenial semakin nyaman dengan belanja online termasuk kosmetik. Melihat banyaknya promo atau diskon seolah menjadi alasan harus membeli, belum lagi jika produk sedang tren. Terkadang konsumen pun jadi abai dengan kebutuhan kulitnya sendiri. 

Menurut Psikolog Roslina Verauli hal tersebut dipengaruhi oleh karakteristik milenial yang ingin serba cepat dan instan. Terlebih milenial rentan terpapar arus informasi dari mana pun, sehingga ada kekhawatiran ketinggalan informasi dan tidak update pada isu kosmetik terbaru.

"Apapun yang ada di medsos kita ikuti, terlebih kalau punya idola dan bisa memengaruhi para follower maka mudah sekali bagi milenial untuk menjadi sosok seperti idolanya," ucap Verauli saat Webinar "Tetap Sehat dan Menarik di Era Pandemi Covid-19, padahal tidak semua netizen memiliki kondisi kulit yang sama," Rabu 24 Juni 2020.

Efeknya terciptalah kecenderungan mental short cut, yakni tiap kali mengambil keputusan sudah tidak pakai alasan rasional lagi, cukup dari informasi figur yang dianggap penting. "Lupa jika sebetulnya di usia milenial kita sudah bisa evaluasi dan edukasi diri, membuka wawasan sehingga kita tahu sebenarnya kita beli karena butuh atau tidak, kalau membeli atau tidak dampaknya bagaimana," tambahnya.

Tak dimungkiri, banyak milenial yang mudah tergiur diskon dan promosi beauty influencer. Padahal sebagai konsumen tetap harus membekali banyak informasi sebelum membeli agar terhindari dari mental bias. 

Verauli menambahkan pendekatan dari sisi psikologis kembali pada seberapa sering kita berkutat dengan gadget. Semakin terpapar semakin tidak mampu bertindak rasional, bahkan semakin resah kalau tidak ter-update info terbaru. "Kita butuh stabil secara emosional, semakin banyak online maka efeknya semakin jauh dari dunia real. Istirahat dan distract your mind biar tidak terlalu fokus pada dunia online. Patokannya kehidupan kita terganggu tidak dalam kehidupan sosial jika tidak menjadikan gadget sebagai fokus utama," pungkasnya.

sumber: tempo.co

 

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI