Sukabumi Update

Natal Identik Dengan Warna Merah dan Hijau, Benarkah karena Coca Cola?

SUKABUMIUPDATE.com- Setiap kali perayaan Natal, beragam dekorasi dengan warna merah dan hijau menghiasi berbagai tempat, mulai dari mal, kantor, hingga gereja. Dua warna ini ternyata berhubungan dengan musim dingin dan coca cola.

Dikutip dari suara.com, perayaan Natal dengan nuansa merah dan hijau ternyata telah berlangsung ratusan tahun. Dikisahkan sejak orang Celtic kuno memuja tanaman holly berwarna merah dan hijau. 

Berdasarkan kepercayaan mereka, tanaman holly dimaksudkan untuk menjaga Bumi tetap indah selama musim dingin. Jadi ketika orang Celtic Kuno dan budaya lain merayakan musim dingin, mereka menghiasi rumah mereka dengan holly untuk memberikan perlindungan dan keberuntungan bagi keluarganya di tahun mendatang.

Tradisi memasangkan dekorasi merah dan hijau berlanjut hingga abad ke-14 ketika warna tersebut digunakan untuk mengecat layar rood pada abad pertengahan. Layar rood merupakan partisi yang dipasang di gereja untuk memisahkan jemaat dari pendeta dan altar.

Dr. Spike Bucklow, seorang ilmuwan peneliti di Universitas Cambridge, berspekulasi bahwa kebiasaan itu mempengaruhi orang Victoria dalam mengasosiasikan warna dengan batas yang berbeda, sekaligus untuk menandai akhir tahun dan awal yang baru pada hari Natal.

Terlepas dari tradisi keagamaan, ternyata orang yang mengukuhkan warna merah dan hijau sebagai warna Natal adalah Haddon Sundblom. Dikutip dari Reader's Digest, Sunbdblom merupakan orang yang dipekerjakan Coca-Cola menggambar Sinterklas untuk iklan perusahaan.

Sampai saat itu, penampilan artistik Sinterklas tidak pernah konsisten. Sinterklas biasanya digambarkan dalam bentuk pria yang tampak kurus dengan jubah bervariasi antara biru, hijau, dan merah. 

Namun Sundblom memilih untuk membuatnya gemuk dan periang, mengenakan jubah merah. Arielle Eckstut, salah satu penulis Secret Language of Color, keputusan kreatif itu membawa semua perbedaan. 

Tentu saja, iklan tersebut semakin populer dan orang-orang mulai mengenal Santa Sundblom sebagai yang asli. "Itu memperkuat dalam imajinasi kami, merah jubah Santa dengan hijau pohon cemara dan holly dan poinsettia yang sudah kami pikirkan," katanya.

SUMBER: SUARA.COM

 

 

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI