Sukabumi Update

Kaesang Putra Jokowi Disorot Soal Ghosting, Apa Sih Sebenarnya?

SUKABUMIUPDATE.com - Putra Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Kaesang Pangarep tengah mendapat sorotan usai disebut melakukan ghosting terhadap kekasihnya, Felicia Tissue. Mesti begitu, adik Gibran Rakabuming Raka ini justru mengaku sudah meminta putus sejak dua bulan lalu.

Kaesang menyebut masalah hubungannya dengan Felicia merupakan persoalan pribadi yang tidak patut diumbar ke publik.

"Aku sebenarnya itu sudah ngomong untuk mengakhiri hubungan ini di pertengahan bulan Januari dan di waktu itu juga aku juga dimaki-maki tapi yaudahlah aku diam aja," ucap Kaesang menjelaskan ihwal hubungannya dengan Felicia, dilansir dari Tempo, Senin, 8 Maret 2021.

Penjelasan itu cukup berbeda jika mendengar keterangan pihak keluarga Felicia Tissue. Sebelumnya, kakak Felicia, Daryl membuat video klarifikasi soal hubungan adiknya. Ia mengungkapkan, Kaesang, yang begitu dipercaya dan dicintai adiknya telah berkali-kali meminta restu dari keluarga untuk menikahi Felicia pada Desember 2020.

Berbagai upaya pun dilakukan Felicia untuk bisa menemukan kejelasan hubungannya dengan Kaesang yang tiba-tiba menghilang. Ia mencoba berulang kali menghubungi keluarga Kaesang untuk bisa berkomunikasi langsung.

Mengenal Istilah Ghosting

Ghosting adalah istilah yang merujuk pada sebuah perilaku memutus komunikasi secara tiba-tiba dengan seseorang tanpa ada pemberitahuan atau penjelasan apa pun pada orang tersebut.

Menurut Oxford Dictionary, ghosting merupakan praktik mengakhiri hubungan pribadi dengan seseorang dengan tiba-tiba menghentikan semua komunikasi tanpa penjelasan.

Profesor psikologi Wendy Walsh menjelaskan beberapa tingkatan ghosting, khususnya dalam hubungan asmara, mulai dari yang ringan hingga berat.

Ia mengatakan ghosting ringan merupakan saat seseorang yang tidak terlalu dekat dengan Anda dan tidak membalas pesan atau telepon Anda.

Sementara kategori sedang adalah ketika Anda bertemu orang baru dan telah beberapa kali bertemu namun tiba-tiba ia menghilang. Kemudian ghosting berat merupakan kondisi saat hubungan sudah sangat intim namun tiba-tiba salah satu pihak menghilang tanpa sebab.

Sebuah studi mengungkap penolakan sosial dari siapa pun dapat mengaktifkan rasa sakit di otak yang sama parahnya dengan sakit fisik. Artinya, ada kesamaan sakit fisik dan sakit di otak.

photo(Ilustrasi) Ghosting menjadi semakin dikenal usai istilah ini disebut dilakukan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep terhadap kekasihnya, Felicia Tissue. - (Unsplash/Kelly Sikkema)

Sementara dalam laman Verywellmind, ghosting merupakan istilah kencan sehari-hari yang relatif baru, di mana aktivitasnya mengacu pada memutuskan kontak secara tiba-tiba dengan seseorang tanpa memberikan peringatan atau penjelasan apa pun kepada orang tersebut untuk melakukannya. Istilah ini menjadi topik utama sekitar tujuh tahun yang lalu bersamaan dengan terjadinya lonjakan kencan online.

Ghosting kemudian masuk dalam kamus Merriam-Webster pada 2017. Menariknya, istilah ini telah digunakan sejak tahun 1990-an. Sejumlah penulis dan cendekiawan budaya pop bahkan telah menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan tulisan hantu dalam musik hip-hop.

Kini, ghosting telah menjadi fenomena umum di dunia kencan modern dan juga di lingkungan sosial bahkan profesional lainnya. Dilansir dari Psychology Today, istilah ghosting juga pernah populer di sejumlah media, termasuk New York Times pada sekitar pertengahan 2015.

Ghosting sendiri dapat berupa kegagalan untuk menanggapi pertukaran pesan dengan seseorang yang belum pernah Anda temui, memutuskan kontak dengan seseorang yang Anda kencani beberapa kali, atau bahkan menolak untuk membalas panggilan seseorang setelah melakukan hubungan seksual.

Baca Juga :

Mengapa Orang Bisa Melakukan Ghosting?

Beberapa orang mengaku kehilangan minat terhadap pasangan yang dikencaninya setelah mereka melakukan hubungan yang intim. Baginya, ghosting merupakan cara praktis untuk mengatasi masalah tersebut.

Meskipun beberapa orang ini sempat merasa bersalah ketika melakukan ghosting, namun mereka tidak menganggap aktivitas tersebut sebagai kesalahan moral.

Menurutnya, mengakhiri komunikasi secara tiba-tiba adalah solusi yang elegan: orang yang ia kencani bisa menyimpulkan dari kurangnya kontak menggambarkan bahwa ia tidak lagi tertarik.

Namun ghosting terkadang disebut sebagai bentuk kepengecutan: penolakan untuk mengakui kesalahan seseorang.

Di sisi lain, orang yang diputuskan dengan cara "dihantui" akan mengalami perasaan batin yang lebih berat, bahkan merasa sangat tersiksa. Ghosting disebut salah satu bentuk siksaan paling kejam dalam sebuah hubungan.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI