Sukabumi Update

PSK Terdampak Pandemi Covid-19, Tapi Jumlahnya Makin Bertambah

SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 ternyata turut memberikan dampak pada perekonomian dan "pendapatan" para PSK atau Pekerja Seks Komersial. Meski terdampak hasil monitoring Yayasan Lembaga Kajian Strategi (Lekas) menyebut selama pandemi ini ada penambahan PSK baru di Bogor.  

"Mayoritas, alasannya karena ekonomi. Tentu pandemi ini juga memberikan dampak pada WPS, tapi ada juga yang baru-baru muncul. Usia relatif tapi kebanyakan usia produktif, alasannya sama karena ekonomi," kata Kepala Yayasan Lekas, Muksin ZA kepada Tempo di Kantornya, Ciawi. Sabtu, 25 September 2021. 

Muksin mengatakan penambahan memang tidak terlalu banyak, hanya belasan hingga puluhan. Namun, dia menyebut penambahan PSK atau dikenal juga Wanita Pekerja Seks (WPS) itu menjadi PR baru baginya untuk semakin gencar melakukan sosialisasi dan melakukan pendataan baru.  

Sebab, menurut Muksin, fungsi utama yayasan Lekas bukan hanya pada pembinaan sosial bagi para WPS. Tapi, lebih kepada pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS dan khususnya saat ini ialah penularan Covid-19.  

"Kita sejak awal kita konsen ke penularan HIV/AIDS, bekerjasama dengan Global Fun. Nah saat ini kan ada penambahan WPS baru, tentu itu akan mempengaruhi data dan laporan kita. Tentu kita juga laporkan itu ke GF dan UN Aids," ucap Muksin.  

Selama pandemi Covid ini, Muksin menyebut yayasan Lekas fokus membina dan mengarahkan para WPS untuk bisa beralih profesi. Menurut Muksin, banyak WPS yang mengeluh karena selama pandemi ini secara ekonomi mereka merosot dan minim pemasukan.

photoIlustrasi pekerja seks komersil atau psk - (pixabay)</span

"Sudah ada beberapa yang kita bina dan beralih profesi, jadi penjahit dan pedagang. Tapi selama ini pandemi juga menggerus usaha mereka, akhirnya ada juga yang kembali. Ya mau gimana, kita juga hanya bisa menerima keluhan karena itu kan bersentuhan dengan kebutuhan mereka," kata Muksin.  

Muksin menyebut meski persoalan sosial dan WPS, Transgender dan lainnya adalah tanggung jawab pemerintah, dia mengatakan selama ini pembinaan dilakukan olehnya dan beberapa anggota yayasan secara swadaya. Artinya, Yayasan Lekas belum menjalin kerjasama yang signifikan dengan pemerintah untuk menanggulangi PSK ini.  

"Saat ini hanya diminta untuk mengirimkan peserta jika ada kegiatan pelatihan atau pembinaan di Dinas Sosial, selebihnya ya kita aja membina langsung mereka. Tapi mudah-mudahan ke depannya ada kerjasama yang terjalin baik dengan Pemerintah, khususnya pemerintah daerah," kata Muksin ihwal kondisi PSK di pandemi Covid saat ini.  

SUMBER: TEMPO.CO/M.A MURTADHO

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI