Sukabumi Update

Kurung Istri di Kontrakan, Ini Kesaksian Tetangga Terduga Teroris di Cikembar Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Densus 88 mengamankan MG, satu orang terduga teroris dari sekitar kontrakan di Kampung Sampora RT 3 RW 6, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Polisi juga mengamankan satu orang wanita, istri dari BG, salah satu terduga teroris yang tewas usai terlibat baku tembak dengan polisi di Cianjur.

Kontrakan bewarna hijau itu ditempati BG dan istrinya selama lima bulan terakhir. Sementara MG, diketahui mengontrak di rumah lain tak jauh dari kontrakan lokasi penggerebekan.

Riski Idris (27 tahun), seorang tetangga kontrakan berbagi kesaksiannya. Sebelum penangkapan, MG dan beberapa rekannya keluar dari kontrakan menggunakan sepeda motor subuh hari, Minggu (13/5/2018).

BACA JUGA: Polisi Sebut Wanita Diamankan di Cikembar Sukabumi Diduga Istri Teroris

"Kemudian pagi harinya datang beberapa orang polisi pakai baju hitam dan penutup wajah. Mau masuk ke dalam kontrakan, namun dikunci," ujar Riski.

Awalnya, tidak ada yang mengetahui bahwa masih ada orang di dalam kontrakan. Kondisi pintu terkunci, dan digembok dari luar.

Polisi sempat mengetuk-ngetuk pintu. Hingga tiga kali, baru terdengar suara wanita dari dalam.

Polisi kemudian meminta bantuan pemilik kontrakan, Nandang Ari Kusuma (37 tahun), untuk membuka pintu menggunakan kunci serep. Pintu pun terbuka, polisi mendapati seorang wanita berpakaian hitam, istri BG.

"Jadi pintunya digembok dari luar. Sudah tiga kali diketuk, yang wanita nyaut. Katanya enggak bisa keluar," kata Nandang.

Polisi sempat menggeledah isi kontrakan. Terdapat beberapa barang bukti yang diamankan polisi, yakni busur dan anak panah, kamera digital, beberapa buku yang berisi jihad, celana loreng taktikal, dan bambu bahan pembuatan anak panah.

BACA JUGA: Densus 88 Temukan Busur dan Anak Panah di Kontrakan Terduga Teroris di Sukabumi

Informasi yang dihimpun sukabumiupdatem.com, BG dan istrinya sudah lima bulan menghuni kontrakan ini.  Ia menempati kontrakan nomor satu, dari lima kontrakan seharga Rp 500 ribu per bulan itu.

Awal mula kedatangan, BG mengaku hendak melamar kerja ke pabrik sepatu dekat kontrakan. Para tetangga tidak ada yang mengetahui pekerjaan BG. Konon, BG hendak berjualan singkong goreng.

Tetangga juga tidak ada yang mengenal dekat dengan BG. Komunikasi yang terjadi hanya seperlunya.

BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Sukabumi

"Sering dateng beberapa orang ke kontrakan ini, ngumpul di dalam kontrakan. Kadang juga terlihat ada yang keluar, bisa pagi, siang, sore, bahkan malam," tutur Riski Idris.

"Kalau ngobrol panjang sih belum pernah. Paling seperlunya saja. Sering terlihat juga bikin anak panah, dan memanah didepan kontrakan," punkas Riski.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI