Sukabumi Update

Hidup Keras di Jalanan yang Sudah Biasa bagi Pelaku Pembunuhan Amelia

SUKABUMIUPDATE.com - "Wuhhhhhh..." seru warga di tempat rekonstruksi menyoraki RH (25 tahun) tersangka pembunuhan Amelia Ulfah Supandi ketika keluar dari mobil polisi, Jumat (9/8/2019) pagi itu di Jalan Sarasa, Cibeureum, Kota Sukabumi. 

Warga menyesaki jalan yang dikiri kanannya area pesawahan ini karena penasaran ingin melihat RH yang telah memperkosa dan membunuh wanita alumni IPB tersebut. Pembunuhan Amelia menjadi sorotan beberapa hari belakangan ini, lini jagat maya Facebook dipenuhi dengan informasi pembunuhan tersebut. Media massa pun terus menerus menjadikan kasus tersebut sebagai berita Head Line.

Jalan Sarasa, Cibeureum, Kota Sukabumi, merupakan TKP kedua tempat rekonstruksi. Di tempat ini RH, membuang begitu saja jasad korbannya. TKP pertama tempat rekonstruksi berada di daerah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Di Sukaraja ini, pria asal Cianjur ini memperkosa dan membunuh Amelia dengan cara di cekik, Minggu 21 Juli 2019 lalu.

BACA JUGA: Wawancara Eksklusif Sukabumiupdate.com dengan Pembunuh Amelia

Kini proses hukum terhadap RH sedang berjalan dan cuma penyesalan yang ada dibenak sopir L-300 atau yang lebih dikenal dengan elf jurusan Bogor-Cianjur itu.

Menggunakan baju tahanan berwarna orange dan memakai kopiah, RH terus menunduk diawal wawancara ekslusif dengan sukabumiupdate.com, di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (14/8/2019).

"Alhamdulillah sehat," kata RH, mengawali wawancara tersebut.

Sebelum berstatus sebagai tersangka kasus pembunuhan, RH mencari nafkah dengan menjadi sopir elf jurusan Cianjur-Bogor. Kehidupannya serba kekurangan, sekolah tak lulus SD, RH memilih terminal sebagai tempat hidup. Sebelum menjadi sopir, pria asal Cianjur ini pernah menjadi tukang panggul di pasar. Hidup keras di jalanan sudah dianggapnya biasa untuk seorang sopir. 

BACA JUGA: Malam Mencekam, Uang Rp 500 Ribu yang Berujung Hilangnya Nyawa Amelia

"Kalau saya melakukan tindak kekerasan belum pernah. Pernah mendapat perlakukan kekerasan seperti ditampar pernah, namanya di jalan," ungkap RH.

RH mengaku dibesarkan oleh kakek neneknya, sedangkan orang tuanya hanya tukang cuci. RH yang masih berstatus lajang ini memiliki seorang kekasih. Dan selama ini, RH diurus dan tinggal dengan salah satu kerabat dari kekasihnya tersebut.

Kejahatan yang dilakukan oleh RH bermula dari butuh uang Rp 500 ribu untuk kebutuhan kekasihnya. Uang yang jumlahnya tak terlalu besar ini begitu berat bagi RH, hingga muncul niat jahat untuk menguasai harta Amelia Minggu 21 Juli 2019 malam itu. Yang awalnya ingin menguasai harta korban, malah berujung pemerkosaan dan pembunuhan. 

Berita lebih lengkap, simak! video Sisi Lain Fakta Pembunuhan Amelia (Wawancara Eksklusif bersama R)

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI