Sukabumi Update

Bawa Lonceng Besi, Pengakuan Pelaku Perampokan Staf TU SMPN 2 Cibadak di Parakansalak

SUKABUMIUPDATE.com - Pelaku perampokan OS (19 tahun) sudah mengetahui kalau rumah yang menjadi sasarannya selalu kosong.

Sebelumnya, pelaku beraksi di rumah Zaenah seorang staf TU SMPN 2 Cibadak, di Kampung Kebonjati, Desa Bojonglongok, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Rabu (18/9/2019). Saat beraksi, Zaenah pulang dari sekolah dan ketika masuk rumah langsung dihantam lonceng besi dan linggis yang dibawa pelaku. 

BACA JUGA: Perampok di Rumah Staf TU SMPN 2 Cibadak Terancam 15 Tahun Penjara

Korban pun tersungkur bersimbah darah dan pelaku kabur tanpa sempat membawa barang curian. Tak lama kemudian pelaku ditangkap di rumah orang tuanya di Kampung Pamatutan, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng. Pelaku yang merupakan warga Desa Tenjojaya, Kecamatan Cicurug ini tak lain adalah teman anak Zaenah.

"Saya kenal dengan korban karena sering main ke rumahnya jarak rumah saya dengan korban sekitar 2 KM," ujar pelaku dalam konferensi pers kasus dugaan tindak pidana percobaan pencurian dengan kekerasan atau penganiayaan yang mengakibatkan luka berat di Mapolres Sukabumi, Senin (23/9/2019).

BACA JUGA: Pelaku Ditangkap di Pamatutan, Polisi Beberkan Proses Perampokan Staf TU SMPN 2 Cibadak

Pelaku bisa masuk ke rumah dengan mendobrak pintu depan menggunakan linggis. Selain linggis, pelaku juga membawa lonceng besi, kemudian lonceng dan linggis disimpan di balik pintu. Di dalam rumah, pelaku membidik sebuah televisi.

"Lonceng ditaruh di balik pintu, setelah saya bongkar TV kemudian saya taruh di salah satu kamar. Tiba-tiba korban pulang dari kantornya dan saya masih di dalam rumah, begitu dia masuk langsung dipukul pakai lonceng kemudian saya pukul lagi pakai linggis, setelah korban tidak sadarkan diri di sofa ada selimut kemudian saya tutupi. Korban sempat teriak," jelasnya.

BACA JUGA: Luka Pada Kepala, Staf TU SMPN 2 Cibadak Korban Perampokan Jalani Operasi

OS berniat menjual TV yang akan dicurinya itu dan uangnya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

"Saya sering ke situ karena anaknya temen saya juga, rencananya hasil curian mau saya jual buat bekal karena saya sudah lama gak kerja, kalau sehari hari kerja mengecat itupun kalau ada yang menyuruh," tandasnya.

 

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI