Sukabumi Update

Tawuran Pelajar Makan Korban Siswa SMK, Ini Kata Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Masih adanya tawuran antar pelajar hingga menelan korban jiwa mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. 

BACA JUGA: Tawuran di Depan Pasar Cicurug Sukabumi, Pelajar SMK Tewas

Salah satunya diungkapkan anggota komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Sylvie Gustiana Derin, menurut dia agar tawuran antar pelajar tidak kembali terjadi di kemudian hari, perlu adanya evaluasi dan tindakan serius mengatasi hal tersebut dengan kolaborasi semua pihak. Baik dari Dinas Pendidikan, sekolah hingga pihak aparat penegak hukum. 

"Yang saya tau tawuran di depan Pasar Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (3/11/2019) dini hari, kemarin adalah turun temurun dari senior kepada junior. Nah antisipasi-antisipasi dan mediasi antar sekolah sangat perlu di lakukan," ujar Sylvie kepada sukabumiupdate.com, Senin (4/11/2019).

Sylvie mengaku akan membawa persoalan tersebut sebagai masukan di komisi IV untuk dilanjutkan kembali ke dinas terkait dan bersama sama mencarikan solusi untuk mencegah tawuran antar sekolah di Kabupaten Sukabumi.

"Saya di komisi IV bersama unsur terkait lainnya akan carikan solusi mencegah, mengantisipasi. Namun tentunya perlu kerjasama semua pihak," tandasnya.

BACA JUGA: Tak Hanya Renggut Nyawa, Seorang Pelajar Kena Bacok Akibat Tawuran di Cicurug Sukabumi

Sementara itu, dari komisi yang sama, Leni Liawati menambahkan, sangat disayangkan terjadi tawuran hingga menewaskan EF (17 tahun) seorang pelajar SMK di Kecamatan Cibadak. Sebagai pemuda harapan bangsa, kata Leni tidak seharusnya dalam menyelesaikan permashalan harus dengan cara yang anarkis.

"Miris sekali di kala pemuda sebagai harapan bangsa, calon penerus generasi masih menyelesaikan persoalan dengan cara jalanan seperti itu. Tentunya akan merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar," imbuhnya. 

"Ini harus menjadi perhatian bersama, peran semua pihak sangat diperlukan agar kasus tawuran yang menewaskan pelajar tidak kembali terjadi," pungkasnya.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI