Sukabumi Update

Persoalan Ambulans Wuling Desa Cikujang Sukabumi Tanpa STNK dan BPKB Sudah Ditangani Polisi 

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi Tendy Hendrayana mengatakan, persoalan pembelian mobil ambulans Wuling bermasalah oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Cikujang sedang ditangani pihak kepolisian.

Ambulans dari jenis mobil Wuling tersebut tidak memiliki STNK dan BPKB hingga saat ini. Diketahui ambulans tersebut dibeli dari dealer Wuling yang ada di Ciputat. 

BACA JUGA: 19 Desa di Sukabumi Pakai Ambulans Wuling, Arista: yang Bermasalah Beli di Ciputat

Menurut Tendy, permasalah ini bermula dari dealer Wuling di Ciputat yang belum membayar kepada pihak karoseri. 

"Muncul masalah antara distributor mobil Wuling dengan karoseri. Informasinya karoseri melaporkan distributor mobil kepada kepolisian karena belum dibayar. Intinya kan masalah ini sedang dalam pananganan kepolisian, dan semoga polisi segera tuntas menyelesaikan itu," kata Tendy kepada sukabumiupdate.com, Selasa (14/1/2020).

BACA JUGA: Pilih Wuling, Ambulans Desa Cikujang Gunungguruh Sukabumi Tanpa STNK dan BPKB

Tendy menuturkan, sementara ini hanya satu desa yang ia ketahui bermasalah dalam pengadaan mobil ambulance. Menurutnya, persoalan tersebut harus segera selesai dan jangan samapi memberi dampak terhadap masyarakat.

"Karena membeli mobil bukan barang murah. Jadi, kalau ada masalah di antara mereka jangan sampai desa dirugikan. Lapornya ke Polres Tangerang dan mungkin dibantu Polres Sukabumi. Bukti transfer dari desa sudah ada. Saya berkeinginan kendaraan pun tetap di sini," jelas Tendy.

BACA JUGA: Perangkat Desa Belajar Nyetir, Ambulans Pemdes Cimahpar Sukabumi Masuk Jurang

Tendi menyebut, pembelian mobil ambulans oleh Desa Cikujang tersebut menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2019.

"Pokoknya desa sudah mengadakan pengadaan ambulans desa, dan kami berharap hak desa dipenuhi berupa surat kendaraan dan semoga masalah segera tuntas, siapa yang melakukan kesalahan. Yang saya terima informasinya baru satu desa, tapi ikhawatirkan ada desa yang lain. Semoga segera tuntas. Itu dari dana DD tahun 2019. Jangan sampai merugikan masyarakat," tandas Tendy.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI