Sukabumi Update

Inovasi Bisnis Ramah Lingkungan, Pemuda Sukabumi Sulap Puntung Rokok jadi Asbak

bentuk asbak yang terbuat dari puntung rokok yang diolah oleh Saling.id, organisasi peduli lingkungan di Sukabumi. (Sumber : istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Puntung rokok yang bisanya dipandang sebagai sampah, ‘disulap’ menjadi produk bernilai jual oleh Saling.id (Sahabat Lingkungan), organisasi berbasis di Sukabumi yang fokus terhadap isu lingkungan khususnya persampahan.

Di tangan sekelompok pemuda-pemudi kreatif asal Sukabumi tersebut, puntung rokok dijadikan bahan untuk membuat asbak sebagai bentuk inovasi penanggulangan sampah di Kota Sukabumi.

CEO saling.id, Deruz mengatakan, inovasi ini muncul atas dasar keinginannya mengembalikan puntung rokok kepada para perokok yang akhirnya menjadi satu produk daur ulang berbentuk asbak yang kemudian bertekstur keras karena dicampur semen putih dan pasir.

"Selain jarang juga orang perhatiin sampah puntung. Gimana caranya si puntung ini bisa jadi sesuatu yang dipakai buat yang ngerokok lagi. Kita coba-coba riset awalnya bikin dari puntung full. Akhirnya kita nemu kayanya jadi asbak," ujar Deruz kepada sukabumiupdate.com di Cafe Rumah Mesra, Minggu 28 Mei 2023.

Baca Juga: Word Clean Up Day: 1 Jam Pungut Sampah dari Jalanan Sukabumi: Puntung Rokok Dimana-mana

"Campurannya cuma semen putih sama pasir, komposisi beton sebenarnya yang dipake satu banding satu, sisanya ditambahin dengan puntung. Puntung yang kita pake untuk satu asbak ini kurang lebih bisa nyampe seratusan (puntung)," lanjutnya.

Proses pembuatan asbak dari bahan puntung rokok.Proses pembuatan asbak dari bahan puntung rokok.

Deruz menuturkan, program penanggulangan sampah yang digagas Saling.id sudah muncul sejak 2020 lalu, hanya saja belum fokus kepada pengolahan puntung rokok menjadi asbak. Baru di tahun 2023 ini, ia bersama rekan-rekannya di Saling.id mencoba untuk fokus mendaur ulang puntung rokok tersebut. Karena selain bertujuan untuk menanggulangi sampah, inovasi ini juga dianggap memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

"Dampaknya cukup besar banget karena tadi didalamnya ada nikotin yang berbahaya buat lingkungan, tapi buat orang di sekitarnya juga akan berbahaya, makanya kita fokus sama puntung rokok. Selain itu juga, produk ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, kurang lebih kalau dijual harganya Rp150 ribuan, untuk satu, lengkap dengan packagingnya," tandasnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT