SUKABUMIUPDATE.com - Muhammad Labib Langlang Buana, seorang pengusaha muda asal Sukabumi, berhasil mengembangkan usaha budidaya ikan nila di Cijalingan, Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Usaha yang dirintis sejak 2016 itu kini telah menjadi salah satu model bisnis yang menjanjikan.
Kepada sukabumiupdate.com, Labib menceritakan awalnya ia melakukan budidaya ikan nila dengan hanya mengelola dua kolam tanah ukuran 4 x 12 meter, kemudian pada tahun 2022 mulai fokus dengan mengadopsi penggunaan kolam terpal bulat diameter 4 meter. Saat itu, Labib memulai dengan membuat 40 buah kolam terpal.
"Tahun 2022 mulai dengan 40 kolam terpal, modal awal sebesar 550 juta rupiah yang didapatkan dari bantuan fasilitas kredit dari kementerian," kata Labib, Jumat (17/1/2024).
Diberi nama Indonesia Mari Farm dengan fokus pada pembenihan dan pembesaran ikan nila, usaha milik Labib ini terus berkembang pesat, berselang dua tahun atau pada tahun 2024, Labib menambah kapasitas kolam menjadi 200 kolam terpal yang dibangun di atas lahan yang di sewa seluas 14.000 meter persegi.
Baca Juga: Distan Gelar Pelatihan Budidaya Tanaman Pala di Cidolog Sukabumi
"Dari 200 kolam mampu memasok kebutuhan mitra sebanyak 2 ton per minggu dan 28 ton setiap tiga bulan untuk kebutuhan pasar-pasar di Jakarta, Tangerang, Cikarang, dan Bekasi," tambahnya.
Menurut Labib, keuntungan dalam sekali panen tidak besar, hanya sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta dari setiap kolam. "Keuntungan tergantung harga pasar, jika dijumlahkan dari 200 kolam total keuntungan yaitu Rp 100 juta sampai 200 juta untuk sekali panen," jelasnya.
Labib pun bersyukur atas usaha yang tengah dijalaninya, selain memberikan manfaat ekonomi bagi Labib, juga membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, sekaligus mendorong kemajuan sektor perikanan di Kabupaten Sukabumi.
Lulusan Sarjana Teknologi Informatika Universitas Nusa Putra itu kini harus melibatkan 10 sampai 23 karyawan untuk membantu pekerjaan-pekerjaannya. Karena selain memasok ikan hidup, juga melayani permintaan ikan dalam bentuk karkas.
Kata Labib, budidaya ikan nila ini cukup menjanjikan, apalagi kebutuhan pasar sebanyak 20 ton setiap bulannya belum terpenuhi. Oleh karenanya, Labib berharap tahun 2025 ini bisa menambah kapasitas produksi ikan untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut. "Harapannya tahun 2025 ini bisa menambah kapasitas menjadi 500 kolam," harapnya.
Terkait dengan kendala, Labib menyebut faktor utama adalah pengadaan pakan. "Harga pakan mahal, semoga kedepan bisa ada akses harga pakan yang lebih terjangkau," tutupnya. (Adv)
Editor : Syamsul Hidayat