SUKABUMIUPDATE.com - International Fund for Public Interest Media (IFPIM) mengumumkan pembentukan Global Media Trust yakni sebuah inisiatif dan platform baru, pada Senin 10 Februari 2025, di sela penyelenggaraan Artificial Intelligence (AI) Action Summit, Paris, Prancis. Ini bertujuan untuk memastikan para pembuat konten berita —terutama mereka yang memproduksi konten di negara-negara Global Majority-— mendapatkan kompensasi atas konten yang digunakan dalam pelatihan Large Language Models (LLMs) AI serta untuk mendorong keberagaman bahasa dalam pengembangan teknologi AI.
KTT Aksi untuk Kecerdasan Buatan ini diadakan sebagai forum bagi kepala pemerintahan, sektor swasta, peneliti dan organisasi non-pemerintah untuk membahas pengembangan teknologi AI yang inklusif dan adil demi kepentingan publik secara global.
"Inisiatif Global Media Trust dirancang untuk memastikan bahwa pengguna model AI menerima informasi yang akurat, terverifikasi, dan seimbang, terlepas dari bahasa yang mereka gunakan," kata Nishant Lalwani, CEO International Fund, saat mengumumkan inisiatif baru ini, dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com, Rabu (12/2/2025).
"Untuk mencapai hal ini, kita perlu mengatasi dua kekurangan utama dalam pengembangan LLM dan alat AI generatif saat ini. Pertama, inisiatif ini akan menangani kurangnya keberagaman bahasa dalam teknologi AI, yang merugikan mayoritas populasi global yang tidak berbahasa Inggris. Kedua, Global Media Trust ini akan menciptakan mekanisme bagi perusahaan teknologi pengembang AI yang membutuhkan konten jurnalistik serta bagi produsen media berita untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Global Media Trust menawarkan solusi yang saling menguntungkan, terutama bagi audiens yang berhak mendapatkan informasi yang dapat dipercaya" lanjutnya.
Baca Juga: Dampak Efisiensi Anggaran, BKN Ajak ASN Kerja Diluar Kantor 2 Hari Seminggu
International Fund adalah mekanisme pendanaan global yang bertujuan mendukung media independen di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah melalui pendanaan langsung, dukungan inovasi, serta upaya mengamankan masa depan media kepentingan publik dengan mengembangkan model bisnis baru bagi sektor ini.
Meskipun terdapat lebih dari 7.000 bahasa yang digunakan di seluruh dunia, sebagian besar teknologi AI dan LLMs dilatih dan dioptimalkan untuk bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan kualitas informasi yang rendah, bias yang diperkuat, atau bahkan informasi yang salah dalam bahasa yang dianggap sebagai low-resource languages.
Studi menunjukkan bahwa kurangnya keberagaman bahasa dan budaya membuat LLMs lebih rentan menghasilkan misinformasi, halusinasi, serta bias ketika beroperasi dalam bahasa dengan sumber daya terbatas. Ketimpangan ini berisiko memperburuk kesenjangan dalam akses terhadap informasi yang terpercaya.
IFPIM Luncurkan Kemitraan Global untuk Jamin Keragaman Bahasa dan Konten Jurnalistik dalam Teknologi AI
Sejumlah kesepakatan bisnis pada 2024 yang memberikan kompensasi kepada platform berita atas konten, sejauh ini hanya melibatkan entitas yang memproduksi berita berbahasa Inggris. Contohnya, kesepakatan OpenAI dengan Associated Press, serta kesepakatan Meta dengan Reuters, keduanya berfokus pada konten dalam bahasa Inggris.
Sementara itu, kesepakatan serupa dengan Axel Springer mencakup konten dalam bahasa Inggris dan Jerman. Hanya beberapa perjanjian, seperti antara OpenAI dan Le Monde, yang berfokus pada konten non-Bahasa Inggris.
Untuk memastikan kompensasi yang adil bagi pembuat konten, Global Media Trust akan memfasilitasi peluang lisensi kolektif maupun individual dengan perusahaan AI bagi pencipta informasi kepentingan publik di negara-negara Global South.
Tak hanya itu, Global Media Trust ini juga dirancang untuk mendorong pengembangan AI yang lebih lokal dengan memanfaatkan LLMs berbasis open-source dan berbiaya rendah guna mengembangkan teknologi AI generatif yang dioptimalkan untuk komunitas lokal yang selama ini kurang terlayani oleh platform teknologi global. Inisiatif ini akan memungkinkan koalisi lembaga dan media yang memproduksi informasi untuk kepentingan publik dapat membangun dan memiliki platform yang paling sesuai dengan kebutuhan pengguna di pasar lokal mereka.
Baca Juga: Sempat Tembus Rp 100 Ribu per Kg, Harga Cabai Merah di Sukabumi Mulai Turun
Global Media Trust dikembangkan melalui konsultasi dengan Current AI, sebuah dana investasi untuk teknologi AI yang inklusif yang juga diluncurkan pada AI Action Summit di Paris.
Kunjungi tautan berikut untuk informasi lebih lanjut tentang AI Action Summit dan Internasional Fund:
- Link AI Action Summit: https://www.elysee.fr/en/sommet-pour-l-action-sur-ia/presentation
- Link Informasi International Fund: www.ifpim.org
Sebagai informasi, IFPIM atau International Fund for Public Interest Media (IFPIM) diluncurkan pada 2022. IFPIM adalah inisiatif multilateral baru untuk mendukung media independen yang melayani kepentingan publik di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Misi International Fund adalah memastikan bahwa masyarakat di seluruh dunia hidup dalam ekosistem informasi yang sehat dengan akses terhadap jurnalisme yang memberikan informasi yang melayani kepentingan publik.
Untuk mencapai visi ini, IFPIM bertujuan secara signifikan meningkatkan sumber daya keuangan guna mendukung jurnalisme yang terpercaya, etis, dan berbasis fakta, serta memperkuat ekosistem media yang tangguh dan independen yang dapat berkontribusi bagi demokrasi.
IFPIM juga bertujuan mendorong perubahan paradigma dalam cara pendanaan media kepentingan publik, dengan tujuan memastikan bahwa media tersebut tetap independen, inklusif, dan berkelanjutan.
International Fund mendukung organisasi media dan intervensi tingkat ekosistem di empat wilayah fokus: Afrika dan Timur Tengah, Asia dan Pasifik, Amerika Latin dan Karibia, serta Eropa Timur. Hingga saat ini, IFPIM telah memberikan 76 hibah dengan total nilai USD $23 juta kepada organisasi media di 23 negara.
Sumber: Rilis IFPIM
Editor : Nida Salma