HPSN diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beberapa belas tahun yang lalu. Inisiasi ini berawal dari tragedi longsornya gundukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Saat itu, gunungan sampah setinggi 60 meter dengan panjang 200 meter longsor akibat hujan deras yang terjadi semalaman. Selain itu, ledakan gas metana yang timbul dari tumpukan sampah turut memicu longsoran sampah dalam jumlah besar.
Akibat peristiwa tersebut, dua permukiman yang berjarak sekitar 1 kilometer dari TPA Leuwigajah, yaitu Kampung Cilimus dan Kampung Pojok Timur, tertimbun sampah. Jutaan meter kubik sampah longsor menimbun puluhan rumah dan menyebabkan 157 orang meninggal dunia. Tragedi ini dipicu oleh manajemen pengelolaan sampah yang buruk, di mana TPA Leuwigajah menerapkan sistem open dumping, yaitu sampah dibuang dan ditumpuk begitu saja.
Tanggal tragedi longsornya gunungan sampah di TPA Leuwigajah akhirnya menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Peduli Sampah Nasional. Kejadian ini menjadi peringatan agar tragedi serupa tidak terulang lagi dan menjadi pengingat bagi masyarakat maupun pemerintah untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.
Editor : Syamsul Hidayat